Komitmen Pengembang Kakap Bangun Properti Berkelanjutan

Untuk mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE), para pengembang dituntut untuk membangun properti yang berkelanjutan di mana juga mengusung konsep bangunan hijau dan eco friendly.

Yanita Petriella

12 Mei 2023 - 18.02
A-
A+
Komitmen Pengembang Kakap Bangun Properti Berkelanjutan

Green Building Conserve Energy Future. istimewa

Bisnis, JAKARTA – Untuk mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE), para pengembang dituntut untuk membangun properti yang berkelanjutan di mana juga mengusung konsep bangunan hijau dan eco friendly

Industri properti memberikan sumbangsih sebesar 40 persen dalam emisi karbon global. Untuk itu, pengembang kini didorong membangun proyek dengan aspek keberlanjutan. Terlebih, Indonesia juga memiliki target mencapai nol emisi karbon pada 2060 atau lebih cepat. 

Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Stefanus Ridwan mengatakan dalam pembangunan properti baik hunian maupun komersial, Pakuwon mengusung konsep bangunan ramah lingkungan. Konsep ini bangunan eco-friendly ini tidak hanya pada desain bangunan dan lingkungan saja tetapi juga bahan bangunan yang digunakan pun ramah lingkungan. 

Salah satunya, proyek mixed use yang saat ini tengah dibangun Pakuwon di Bekasi mengusung ramah lingkungan dengan konsep pengembangan green residential. Mixed use ini terdiri dari Pakuwon Mall Bekasi-the Next Kota Kasablanka, apartemen dan dua international chained hotel yaitu Four Points by Sharton dan Fairfield by Marriot.

“Dalam pembangunan properti tentu kami juga memikirkan aspek lingkungan yang eco-friendly. Jadi tidak hanya desainnya saja tetapi material bangunannya pun juga ramah lingkungan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/5/2023). 


Baca Juga: Menilik Sejauh Mana Sumbangsih Real Estat Capai Net Zero Emission

CEO Vasanta Group Nicholas Hum menuturkan pembangunan proyek hunian di Shila at Sawangan di Depok sebesar 60 persen dari area seluas 102 hektare dialokasikan untuk ruang terbuka hijau dan fasilitas publik.

Proyek Shila at Sawangan dirancang sebagai township yang mengintegrasikan residensial dan komersial melalui anak usaha Vasanta yakni PT Pakuan Tbk. Dalam membangun Shila at Sawangan PT Pakuan Tbk (UANG) joint venture bersama Mitsubishi Corporation dengan membentuk PT Diamond Development Indonesia. 

“Kami tidak sekadar membangun rumah dengan kualitas tinggi, melainkan hunian yang nyaman ditinggali,” katanya. 

Selain Shila at Sawangan, Vasanta juga membangun Vasanta Innopark, sebuah proyek baru world class integrated city development di Cibitung Bekasi dengan tema Garden City di atas lahan seluas 100 hektare. 

Vasanta Innopark merupakan CBD dengan konsep green pertama yang di sertifikasikan oleh GBCI (Green Building Concept Indonesia).Hal ini merupakan komitmen Vasanta Group dalam membangun properti berkelanjutan dan eco friendly. Di, Vasanta Innopark dua menara apartemen yang mencakup 1.600 unit.

Adapun proyek lainnya seperti Mawatu Labuan Bajo, Vasanta Ecotown, Nawa Labuan Bajo, Walini Jawa Barat, dan Daan Mogot Distribution Center yang masih dalam tahap konstruksi.

Pada tahun lalu, Vasanta Group telah menghabiskan dana senilai Rp1,4 triliun yang terdiri dari Rp500 miliar untuk pengembangan Shila at Sawangan sebagai flagship project andalan. Sisanya, Rp300 miliar untuk konstruksi Vasanta Innopark Cikarang, Rp400 miliar untuk Mawatu Labuan Bajo, dan Rp200 miliar untuk proyek lainnya. 

Adapun proyek lainnya seperti Mawatu Labuan Bajo, Vasanta Ecotown, Nawa Labuan Bajo, Walini Jawa Barat, dan Daan Mogot Distribution Center yang masih dalam tahap konstruksi.


Baca Juga: Hunian Usung Eco Friendly Jadi Tren Diburu Konsumen

National Research Manager BCI Central Cahyono Siswanto mengatakan terdapat 10 pengembang di Indonesia yang telah menerapkan aspek lingkungan dan mengedepankan nilai khusus untuk proyek keberlanjutan serta bangunan hijau dalam pembangunan properti. 

Adapun kesepuluh pengembang itu yakni PT Agung Podomoro Land Tbk, Agung Sedayu Group, PT Alam Sutera Realty Tbk, PT Ciputra Development Tbk, Lippo Group, PT Pakuwon Jati Tbk, PT Paramount Enterprise International, Sinar Mas Land, PT Summarecon Agung Tbk, dan Vasanta Group. 

Selain pengembang properti juga terdapat 10 arsitek yang juga menerapkan desain pembangunan berkelanjutan yakni PT Airmas Asri, PT Alien Bangun Nusantara, Anggara Architeam, PT Arkonin, PT Duta Cermat Mandiri, PT Grahacipta Hadiprana, PT Megatika Internasional, PT Pandega Desain Weharima, PT Pandu Persada, dan Penta Architecture.

“10 pengembang properti dan 10 arsitek ini memenuhi kriteria penilaian sertifikasi bangunan hijau atau green certification rating dalam BCI Asia Awards 2023. Selain bangunan hijau juga dinilai proyek dan kategorinya. Nilai proyek total yang dihitung dari 10 pengembang mencakup US$1,318 miliar atau Rp19,423 triliun. Sementara itu, nilai proyek total yang diakumulasikan dari 10 arsitek terbaik mencapai US$2,236 miliar atau setara dengan Rp32,878 triliun,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Yanita Petriella

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.