Konsep Hunian Aparthouse Jadi Tren Dilirik Pengembang Properti

Tren hunian aparthouse (Apartment House) sangat diminati di kalangan masyarakat urban yang berada di kota besar khususnya di DKI Jakarta. Tanah di tengah Kota Jakarta yang makin sedikit dan makin mahal membuat pengembang properti terus berupaya memutar otak agar tetap bisa melakukan pengembangan.

Yanita Petriella

21 Jan 2023 - 01.40
A-
A+
Konsep Hunian Aparthouse Jadi Tren Dilirik Pengembang Properti

Ilustrasi kawasan aparthouse. /istimewa

Bisnis, JAKARTA – Beberapa tahun terakhir, tren hunian aparthouse (Apartment House) sangat diminati di kalangan masyarakat urban yang berada di kota besar khususnya di DKI Jakarta. Tanah di tengah Kota Jakarta yang makin sedikit dan makin mahal membuat pengembang properti terus berupaya memutar otak agar tetap bisa melakukan pengembangan. Terlebih, tengah kota Jakarta selalu menjadi lokasi incaran para calon pembeli rumah.

Salah satu upaya yang dihadirkan adalah dengan mengembangkan properti residensial berkonsep baru yaitu aparthouse. Aparthouse merupakan rumah tapak berkonsep apartemen, dengan ukuran kecil tetapi dengan hak milik atas tanah.

Konsep hunian ini bahkan berhasil menggeser tren apartemen low-rise yang pernah menjadi incaran kalangan milenial perkotaan. Aparthouse diklaim memiliki banyak kelebihan terutama soal nilai investasi bila dibandingkan dengan apartemen low-rise. 

Pasalnya, para pemilik apartemen low-rise dibekali sertifikat kepemilikan strata title yakni hak milik atas satuan rumah susun. Sertifikat ini juga merupakan hak kepemilikan bersama atas sebuah kompleks bangunan. Sementara, pemilik aparthouse akan diberikan sertifikat hak milik (SHM), yang artinya kepemilikan aparthouse adalah kepemilikan sendiri, bukan kepemilikan bersama. Dari segi tampilan hunian, aparthouse memiliki konsep layaknya apartemen. Namun dari sisi investasi, pemilik akan punya tanah sendiri layaknya pemilik rumah tapak.

Salah satu pengembang aparthouse yakni PT KVP Aparthouse Propertindo (Aparthouse Indonesia) meluncurkan proyek terbarunya, Andava Aparthouse @Pejaten di awal tahun 2023. Pengembangan hunian tapak berkonsep aparthouse di kawasan Pejaten ini bekerja sama dengan PT Adhi Persada Properti yang merupakan anak usaha dari BUMN PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Plt Direktur Utama Adhi Persada Properti Ki Syahgolang Permata mengatakan kerja sama pembangunan aparthouse dengan KVP Aparthouse Propertindo karena pengalaman yang telah dimiliki dalam pembangunan proyek aparthouse di Indonesia. Kerjasama pembangunan aparthouse ini merupakan kali pertama yang dilakukan Adhi Persada Properti dengan Aparthouse Indonesia. 

Dia menilai kerjasama ini memiliki momentum yang tepat. Pasalnya, kondisi sektor properti di tahun ini akan mengalami pemulihan dan pertumbuhan yang positif setelah pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air hampir 3 tahun terakhir.

“Momentum pembangunannya memang saat ini awal tahun 2023 karena selama 2-3 tahun terakhir kami tidak ada pengembangan produk baru. Pengembangan ini adalah salah satu kontribusi kami sebagai anak usaha BUMN untuk andil mengurangi backlog perumahan. Apalagi kebutuhan hunian di Ibukota pasokannya sempat terhenti karena pandemi. Maka kami memiliki komitmen kerjasama untuk pengembangan Andava Aparthouse @Pejaten bersama PT. KVP Aparthouse Propertindo untuk memberi supply hunian tapak di Jakarta,” ujarnya, Jumat (20/1/2023). 

Pihaknya meyakini peminat aparthouse ini akan cukup tinggi. Pasalnya, aparthouse merupakan produk baru yang ada di pasar properti dan di luar daripada produk hunian umumnya seperti landed house dan apartemen.

Aparthouse potensinya luar biasa, masyarakat tunggal kembali di Jakarta dengan konsep aparthouse. Proses penyiapan kerjasama ini telah dilakukan selama 1 tahun. Land bank yang kami miliki 50 hektare tersebar di seluruh Indonesia, di Jakarta kami hanya punya 2,1 hektare dan ini yang kami kerjasamakan dengan Aparthouse Indonesia dan menjadi proyek pertama di tahun ini yang kami mulai kembangkan,” tutur Ki Syahgolang.  

CEO Aparthouse Indonesia Hendry Oktavianus menuturkan kerjasama dengan Adhi Persada Properti ini merupakan kali pertama dalam bentuk joint operasional dengan nilai kerjasama sebesar Rp180 miliar dalam dua tahun. 

“Adapun Adhi menyediakan lahan untuk aparthouse seluas 2,1 hektare di Pejaten dan KVP developernya yang membangun,” katanya.

Pembangunan kawasan aparthouse di lahan seluas 2,1 hektare ini akan dikembangkan dalam 5 tahap dimana pada tahap pertama akan dibangun 93 unit di lahan seluas 5.000 meter. Adapun total unit yang ada di lahan seluas 2,1 hektare sebanyak 375 unit aparthouse.

Hendry meyakini hunian aparthouse ini diminati oleh masyarakat yang ingin kembali tinggal di Jakarta dengan lahan yang terbatas dan harga yang terjangkau. Aparthouse Indonesia melihat bahwa konsep hunian back to city dengan konsep tapak telah menjadi pilihan utama, namun pasokan atau suplainya terbatas.

Pihaknya pun optimistis kerja sama yang dijalin dengan Adhi Persada Properti ini diharapkan dapat memberikan dampak baik bagi industri properti tanah air. Selain itu, melalui kerjasama ini sekaligus memberi kontribusi atas demand hunian di tengah kota yang sedikit terhambat akibat Pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir. 

“Kami optimistis kerjasama yang terjalin dengan Adhi Persada Properti ini dapat memberi supply atas permintaan hunian rumah tapak di tengah kota,” ucap Hendry. 

Baca Juga: Prospek Apartemen Masih Lesu di 2023, Imbas Kasus Meikarta? 

Direktur Operasional Aparthouse Indonesia Novi Imelly menambahkan saat ini, pengembang menyiapkan tipe unit high end di Andava Aparthouse @Pejaten mulai dari tipe basic, premium, dan suite. Tipe basic tersedia dua pilihan ukuran unit, yang dilengkapi dengan carport, 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, ruang keluarga, ruang makan, pantry dan rooftop

Kemudian, tipe pemium, juga tersedia dua pilihan ukuran unit, yang dilengkapi dengan carport, 2 kamar tidur, walking closet, 3 kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, pantry, attic dan rooftop. Sementara untuk tipe suite, tersedia hanya 1 pilihan unit yang dilengkapi dengan carport, 3 kamar tidur, 4 kamar mandi, ruang keluarga, ruang makan, pantry, master bedroom dan rooftop. Tipe ini dilengkapi dengan lift, untuk memudahkan mobilitas penghuninya.

“Untuk tipe basic berukuran 84 meter persegi dan tipe paling besar berukuran 120 meter persegi. Harganya untuk tipe basic Rp1,5 miliar dan tipe tertingginya Rp2,3 miliar. Pembangunanya dimulai saat ini dengan proses land clearing dan serah terima unit dalam waktu 24 bulan,” tuturnya. 

Pihaknya sangat confident bahwa proyek ini akan mendapat sambutan pasar yang luar biasa mengingat kebutuhan konsumen dan juga ketersediaan hunian disiapkan oleh pengembang sangat sinkron. Adapun calon konsumen yang dibidik Andava Aparthouse @Pejaten merupakan kalangan milenial yang bekerja maupun tinggal di Jakarta.

“Jadi yang pertama kami sasar yakni milenial yang tinggal di sekitar Pejaten yang mereka tidak mau tinggal di apartemen tapi juga tidak mampu membeli rumah di Jakarta. Kami melihat bahwa pasar saat ini memang kembali melirik tengah kota untuk tempat tinggal, apalagi ini adalah compact house dengan konsep apartemen. Dan yang pasti, harga yang ditawarkan reasonable dengan kualitas premium tiap unitnya,” terang Novi.

Aparthouse memiliki sertifikat hak milik (SHM) yang artinya kepemilikan aparthouse adalah kepemilikan sendiri, bukan kepemilikan bersama seperti apartemen. Namun dalam aparthouse di Pejaten ini tetap memiliki fasilitas club house seperti apartemen.

Andava Aparthouse @Pejaten merupakan proyek ketiga yang dibangun oleh pengembang. Sebelumnya, Aparthouse Indonesia telah mengembangkan 2 proyek aparthouse lainnya yakni Montana Aparthouse di Cilandak sebanyak 20 unit, Sembawang Aparthouse di TB. Simatupang 104 unit yang terdiri 92 unit aparthouse dan 12 Soho, Epica Aparthouse di Kemang sebanyak 21 unit mendapat respon positif. 

Untuk di Montana Aparthouse yang diluncurkan pada Februari 2020 telah 100 persen unit sold out, sedangkan di Sembawang Aparthouse yang diluncurkan pada Desember tahun 2021 saat ini telah terjual sekitar 75 persen. Dia meyakini Andava Aparthouse @Pejaten untuk 93 unit tahap pertama akan laku terjual dalam waktu setahun. 

Marketing sales yang kami peroleh dari proyek aparthouse di tahun 2020 hingga tahun 2022 mencapai Rp350 miliar. Kerjasama yang kami jalani dengan Adhi di tahun ini bernilai Rp180 miliar,” ujar Novi. 

Baca Juga: Fakta di Balik Fenomena Marak Hotel Berbintang Dijual, Ada Apa?

Dihubungi terpisah, Country Manager Rumah.com Marine Novita menuturkan kehadiran aparthouse menjawab kegelisahan para milenial yang ingin memiliki rumah tapak namun dengan bujet yang lebih terjangkau. Selain itu, aparthouse juga menjawab semua kebutuhan masyarakat urban dari segi kepraktisan serta kebutuhan masyarakat modern. Tujuan dibangunnya aparthouse adalah untuk menjawab kebutuhan milenial saat ini.

Kebutuhan tersebut yaitu kehadiran rumah tapak yang tidak terlalu besar, namun dekat dengan tempat kerja serta berada di pusat kota. Konsep inilah yang dihadirkan sehingga bisa menjawab segala kebutuhan para milenial. Selain itu, kondisi pemukiman yang padat juga menjadikan aparthouse sebagai solusi. 

“Memiliki hunian di lokasi primer dengan harga lebih terjangkau serta sudah mendapatkan SHM. Kehadiran aparthouse inilah yang menjadi salah satu jawaban untuk permasalahan yang terjadi di kota-kota besar,” katanya. 

Menurutnya, aparthouse juga sesuai dengan tren hunian masa kini yang cenderung simpel dan sederhana. Tren memiliki hunian di lahan terbatas dengan luas bangunan tidak terlalu besar saat ini sedang digandrungi oleh para milenial. Selain mudah perawatannya, hunian dengan lahan terbatas ini juga membuat para keluarga muda lebih intim.

Aparthouse memang kerap disamakan dengan compact house. Namun sebenarnya keduanya merupakan hunian yang berbeda. Perbedaan yang jelas terlihat antara keduanya adalah pada ukurannya. Umumnya aparthouse berukuran kecil sekitar 12 sampai 45 meter persegi, sedangkan compact house ukurannya lebih besar dari ukuran aparthouse.

“Dalam pengaplikasiannya, compact house biasanya ditujukan untuk keluarga kecil dan memiliki fungsi seperti rumah. Namun desainnya dibuat tak terlalu kaku, seperti ada kehadiran gudang serta dapur kering dan basah. Tak hanya itu, biasanya compact house juga tidak memiliki fasilitas selengkap aparthouse,” ucap Marine. 

Aparthouse sendiri memiliki keunggulan di sisi lokasi serta fasilitas jika dibanding compact house. Biasanya pengembang akan membuat bangunan aparthouse berada di lokasi yang strategis dekat dengan pusat kota dan menyediakan berbagai fasilitas umum yang lengkap seperti kehadiran pusat perbelanjaan dan transportasi publik. Namun secara keseluruhan aparthouse mengadopsi konsep compact house namun dikembangkan lagi dengan versi hunian yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Yanita Petriella

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.