Bisnis, JAKARTA – Kondisi pasar apartemen saat ini memang tengah lesu. Belum bergairahnya subsektor apartemen telah terjadi sebelum pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan pasokan apartemen yang berlimpah namun minim peminat.
Lesunya pasar apartemen ini memang membuat harga apartemen primary menjadi stagnan dan apartemen secondary mengalami koreksi harga.
Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong tak menampik pada saat pandemi Covid-19 hingga akhir tahun 2022, memang banyak pemilik apartemen secondary yang menjual rugi unitnya. Hal ini karena sepi penyewa dan ditambah lagi biaya service charge terus jadi beban yang harus dibayarkan.
Memang kondisi saat ini masih terkoreksi meski tidak setajam sebelumnya yakni sekitar 10 persen hingga 30 persen. Adapun koreksi harga sebelumnya lebih dari 50 persen.