Bisnis, JAKARTA — Korporasi Amerika Serikat diperkirakan akan mengerem penerbitan surat utang pada tahun depan guna melawan dampak risiko pandemi dan kenaikan suku bunga di pasar. Emisi tahun depan kemungkinan cenderung untuk kebutuhan aksi merger dan akuisisi.
Dikutip Bisnis dari Bloomberg, Minggu (19/12), sejumlah analis memproyeksi penerbitan akan menurun sekitar 5 persen hingga 10 persen pada 2022 dibandingkan dengan tahun ini senilai US$1,4 triliun.
Dengan demikian, obligasi korporasi yang beredar akan makin sedikit sehingga bisa membantu menjaga premi risiko atau imbal hasil pada aset yang lebih berisiko yang sudah rendah menurut standar historis.
Penurunan penerbitan dan permintaan yang kuat akan melawan dampak risiko pandemi dan kenaikan suku bunga pada pasar yang nilainya mencapai US$7 triliun ini. Sebaliknya, imbal hasil obligasi yang meningkat dapat memukul obligasi korporasi dengan sangat keras, karena sensitivitas harga mereka terhadap pergerakan ini mendekati level tertinggi sepanjang masa.