Kota Ambon Miliki Pasar yang Megah Dibangun Akhir Abad Ke-17

Pembangunan pasar tradisional di Kota Ambon dilaksanakan pada 1690 yang diprakarsai oleh Dirk de Haas, Gubernur Hindia-Belanda saat itu.

Zufrizal

24 Nov 2021 - 20.28
A-
A+
Kota Ambon Miliki Pasar yang Megah Dibangun Akhir Abad Ke-17

Gambar pasar tradisional di Kota Ambon pada 1724.-Balai Arkeologi Maluku

Bisnis, AMBON — Arkeolog Andrew Huwae mengatakan bahwa Kota Ambon, Provinsi Maluku, pernah memiliki bangunan pasar tradisional yang megah, sebagaimana digambarkan oleh François Valentijn, mantan menteri Kerajaan Belanda, naturalis, dan penulis Oud en Nieuw Oost-Indin (India Timur Lama dan Baru).

"Pada masa kolonial bangunan pasar di Kota Ambon untuk mendukung perekonomian dan perdagangan masyarakat di Pulau Ambon dan Lease dibangun sangat megah," kata Andrew dari Balai Arkeologi Maluku seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/11/2021).

Dia mengatakan bahwa pembangunan pasar tradisional di Kota Ambon dilaksanakan pada 1690 yang diprakarsai oleh Dirk de Haas, Gubernur Hindia-Belanda saat itu. Terletak tak jauh dari tepi laut, gedung bangunan pasar dibuat memanjang dan terbuka, tanpa tembok, dengan atap ditopang sejumlah pilar.

Pasar tradisional di Kota Ambon saat itu, kata Andrew, digambarkan oleh François Valentijn sebagai pasar terindah yang pernah ia lihat, karena letaknya membuat orang-orang bisa menikmati pemandangan Teluk Ambon dari gerbang yang memanjang dari gerbang laut Benteng Victoria.

Valentijn, kata Andrew, juga menyebutkan ukuran bangunan pasar jauh lebih besar dibandingkan dengan gedung-gedung gereja di Ambon saat itu dan digunakan oleh para wanita dari Leitimur untuk berjualan sayuran, daging, buah, sagu, dan sebagainya.

"Pasar itu sekarang kita kenal dengan dengan nama Pasar Lama. Pasar itu awalnya dibangun oleh Pemerintah Hindia-Belanda, hingga kini bentuk bangunannya telah mengalami beberapa kali pembangunan ulang," ucap Andrew.

Bangunan Pasar Lama, tuturnya, yang megah pernah rusak berat saat gempa bumi yang melanda Ambon pada 1754. Pembangunan ulang yang dilakukan oleh Hindia-Belanda tidak menyerupai bentuknya yang lama dan tidak semegah sebelumnya.

Saat gempa bumi 1898, bangunan pasar mengalami sedikit kerusakan dan diperbaiki menjadi lebih permanen, dibangun menjadi beberapa gedung terbuka ditopang tiang dan beratap seng sehingga tampak seperti pasar terbuka.

Bangunan pasar dibangun dalam beberapa bagian untuk pengelompokan barang jualan berdasarkan fungsinya guna mempermudah warga menjual dagangannya dan berbelanja.

"Bentuk bangunan pasar yang dibangun ulang pada 1898 yang sampai sekarang kita gunakan, dipisahkan sesuai fungsinya untuk jualan sayuran, buah, kayu bakar, dan lain sebagainya," ujar Andrew.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.