Bisnis, JAKARTA — Pesatnya laju pertumbuhan kredit selama beberapa bulan terakhir menjadikan perbankan mulai mengurangi penempatan dana berlebihnya di instrumen surat berharga negara (SBN). Hal ini mengindikasikan produktivitas perbankan yang bakal makin meningkat.
Nilai portofolio perbankan di SBN memang masih cenderung meningkat. Namun, tanda-tanda penurunan tingkat pertumbuhan sudah mulai terlihat. Posisi terkini kepemilikan perbankan di SBN pun sudah cukup jauh dibanding level puncaknya di awal tahun ini.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian keuangan, portofolio bank di SBN per 19 Oktober 2022 mencapai Rp1.615 triliun, naik 7,5 persen secara tahunan (year-on-year/ YoY) dari Rp1.501 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Meski masih bertumbuh, tingkat pertumbuhannya tidak lagi setinggi periode yang sama tahun lalu. Posisi kepemilikan bank di SBN pada 19 Oktober 2021 tercatat meningkat 10,2 persen YoY dibanding periode yang sama tahun 2020 yang tercatat Rp1.362 triliun.