Krisis Energi, Jalan Berbahaya Menuju Net Zero

Krisis energi yang dipucu kekurangan pasokan batu bara tengah mewarnai perekonomian China. China berada di tengah krisis listrik besar-besaran, karena kekurangan batu bara dan gas alam memaksa penutupan pabrik dan membuat rumah tanpa listrik.

M. Syahran W. Lubis

28 Okt 2021 - 14.10
A-
A+
Krisis Energi, Jalan Berbahaya Menuju Net Zero

Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak di SPBU di China. — BBC

Bisnis, JAKARTA – Stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di banyak bagian China mulai menjatah solar di tengah meningkatnya biaya dan turunnya pasokan. Beberapa pengemudi truk harus menunggu sepanjang hari untuk mengisi bahan bakar, menurut posting di situs media sosial Weibo.

China berada di tengah krisis listrik besar-besaran, karena kekurangan batu bara dan gas alam memaksa penutupan pabrik dan membuat rumah tanpa listrik. Masalah terbaru ini kemungkinan akan berkontribusi pada krisis rantai pasokan global yang sedang berlangsung, kata para analis.

"Kekurangan solar saat ini tampaknya memengaruhi bisnis transportasi jarak jauh yang dapat mencakup barang-barang yang dimaksudkan untuk pasar di luar China," kata Mattie Bekink, Direktur China di Economist Intelligence Unit. "Tergantung pada durasi dan intensitas krisis, kami dapat melihat ini berkontribusi pada tantangan rantai pasokan global."

Krisis rantai pasokan global sebagian besar didorong oleh pandemi Covid-19, dengan permintaan melonjak ketika ekonomi dibuka kembali.

Di China, setiap truk hanya diizinkan untuk mengisi 100 liter atau sekitar 10% dari kapasitasnya, kata diler truk dari Kota Shijiazhuang di Provinsi Hebei kepada layanan berita bisnis China Caixin.

Di bagian lain negara itu, laporan menunjukkan jatah bahkan lebih ketat dengan pengemudi hanya diperbolehkan membeli hingga 25 liter.

Sementara itu, di Kota Fuyang, sekitar 7 jam perjalanan ke selatan dari pusat transportasi utama Shijiazhuang, Caixin melaporkan bahwa SPBU membatasi pembelian atau membebankan biaya tambahan kepada pengemudi hingga 300 yuan untuk mengisi tangki mereka.

"Setelah pergi ke beberapa pompa bensin, tidak ada lagi solar dan harga akan terus naik, dan truk besar yang menjalankan logistik tidak dapat mengisi bahan bakar," tulis seorang pengguna Weibo.

Yang lain juga mengeluhkan dampak inflasi dan pengiriman. "Apakah Anda merasa bahwa makanan jadi lebih mahal dan pengiriman ekspres lebih lambat? Akan lebih baik untuk membeli lebih sedikit pada 11/11," mengacu pada Hari Single Alibaba, biasanya salah satu hari terbesar dalam setahun dalam belanja China.

KEKURANGAN BATU BARA

Aidan Yao, ekonom senior Asia di AXA Investment Managers, mengatakan kepada BBC bahwa sementara pasar sangat menyadari kekurangan batu bara China, masalah diesel adalah hal baru.

"Semua bahan bakar fosil melihat kebangkitan harga akhir-akhir ini karena kurangnya investasi dalam sumber bahan bakar ini membuat kekurangan pasokan pada saat permintaan melonjak. Harga minyak, gas, batu bara semuanya bergerak beriringan dan menembus atap."

Harga minyak mencapai level tertinggi sejak 2014 dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan krisis bahan bakar di tempat-tempat seperti Eropa dan Inggris.

Sebagian dari ini didorong oleh kekurangan batu bara dan gas alam di negara-negara seperti China dan India, yang diprediksi oleh para analis akan melihat pengguna beralih ke minyak untuk pembangkit listrik dan pemanas.

Permintaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi minyak mentah secara keseluruhan lebih dari 500.000 barel minyak per hari. "Ini manifestasi terbaru dari kekurangan yang berdampak pada China," kata Jeremy Stevens, Kepala Ekonom China di Standard Bank di Beijing kepada BBC.

Dia mengemukakan perusahaan sudah beralih ke generator berbahan bakar diesel untuk menjaga pabrik mereka tetap buka selama krisis listrik. "Intinya adalah krisis energi," ucapnya.

Yao dan Stevens memperingatkan bahwa krisis listrik saat ini menunjukkan bahaya beralih ke energi terbarukan terlalu cepat. "Jalan menuju net zero berbahaya dan perjalanannya perlu direncanakan dengan hati-hati," kata Yao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.