Bisnis, JAKARTA – Krisis utang China Evergrande Group, salah satu developer papan atas China, yang bermula pada 2020, berlanjut. Pada perkembangan terakhir, Evergrande setuju untuk membayar biaya penasihat kelompok pemegang obligasi yang bekerja dengan pengembang properti yang kekurangan uang itu untuk merestrukturisasi utang, dan untuk berbagi lebih banyak informasi dengan kreditur.
Hal itu diungkapkan oleh sejumlah sumber yang mengetahui perjanjian tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena membahas pembicaraan kesepakatan pribadi.
Para kreditur, di bawah arahan penasihat Moelis & Co dan Kirkland & Ellis, mulai mempersiapkan negosiasi pada Oktober 2021, setelah Evergrande menunda pembayaran bunga pada salah satu obligasi luar negerinya dan melaporkan bahwa rencana penjualan aset tertentu telah gagal.
Seorang perwakilan untuk Houlihan Lokey, yang berrundak sebagai penasihat perusahaan, menolak berkomentar. Perwakilan untuk kelompok pemegang obligasi tidak membalas permintaan komentar, tulis The Business Times mengutip Bloomberg.