Bisnis, JAKARTA — Kondisi pasar surat utang yang kini mulai ditandai oleh besaran yield yang makin tinggi akibat tren kenaikan suku bunga global memaksa pemerintah untuk turut menyesuaikan besaran kupon terhadap instrumen surat berharga negara (SBN) ritel.
Seri terbaru yang bakal diterbitkan negara, yakni seri Saving Bond Retail (SBR) SBR011 pun akhirnya harus ditawarkan dengan tingkat kupon yang jauh lebih tinggi dibanding seri-seri sebelumnya, yakni sebesar 5,50 persen.
Bahkan, besaran kupon itu pun masih berpotensi meningkat lebih tinggi lagi jika nantinya Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya, sebab seri SBR memiliki ciri kupon mengambang dengan batas bawah atau floating with floor.
Artinya, kupon sebesar 5,50 persen adalah batas bawahnya (floor) yang tidak akan diturunkan meski suku bunga acuan turun, tetapi besaran kupon ini akan meningkat jika suku bunga acuan meningkat.