Laba Bersih PT Timah (TINS) 2022 Turun 20 Persen

Emiten produsen logam, PT Timah Tbk. (TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun sepanjang 2022. Jumlah itu turun 20 persen YoY dari posisi tahun sebelumnya.

Emanuel Berkah Caesario

16 Mar 2023 - 20.36
A-
A+
Laba Bersih PT Timah (TINS) 2022 Turun 20 Persen

Pekerja mencetak timah di pabrik PT Timah Tbk. (TINS). Sumber: PT Timah Tbk.

Bisnis, JAKARTA — Emiten produsen logam, PT Timah Tbk. (TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun sepanjang 2022. Jumlah itu turun 20 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp1,30 triliun. Raihan laba perseroan didapat di tengah fluktuasi harga jual logam timah yang cukup tinggi.

Kinerja perseroan ditopang oleh upaya efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt, dan peningkatan kinerja anak usaha segmen nonpertimahan.

TINS membukukan pendapatan sebesar Rp12,50 triliun, turun 14,4 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari Rp14,6 triliun pada tahun 2021.  Seiring dengan itu, beban pokok pendapatan juga turun sebesar 11 persen.

Sepanjang 2022, PT Timah memproduksi bijih dan logam timah masing-masing sebesar 20.079 ton dan 19.825 metrik ton dengan penjualan logam sebesar 20.805 metrik ton. Sementara itu, posisi nilai aset perseroan pada akhir 2022 mencapai Rp13,07 triliun dan liabilitas sebesar Rp6,03 triliun.

Jumlah liabilitas turun 28 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp8,38 triliun karena berkurangnya pinjaman jangka pendek.


“Perseroan berhasil menurunkan interest bearing debt berupa pinjaman bank, liabilitas supplier financing, dan utang obligasi sebesar 41 persen menjadi Rp3,00 triliun dari posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp5,11 triliun,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, Fina Eliani, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).

Lebih lanjut, posisi ekuitas sebesar Rp7,04 triliun, naik 12 persen YoY dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp6,31 triliun. TINS juga mencatatkan net profit margin sebesar 8,3 persen dan penurunan debt to equity ratio sebesar dari 1,3 kali pada 2021 menjadi 0,86 kali pada 2022.

Menurut Fina, hal ini menunjukkan keberhasilan manajemen perseroan dalam menurunkan beban utang dan bunga bank.

“Perseroan berhasil membukukan kinerja yang optimal hingga akhir tahun 2022 di tengah fluktuasi harga jual logam timah yang cukup tinggi. Kedepannya, perseroan akan terus konsisten menjalankan efisiensi di seluruh rantai bisnis, serta mendorong peningkatan kinerja anak usaha,” kata Fina.

(Reporter: Setyo Aji Harjanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.