Labuan Bajo, Magnet Investasi Properti yang Tak Kenal Mati

Bisnis properti di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, meningkat sejalan dengan penetapan daerah itu sebagai destinasi super prioritas. Harga lahan di daerah itu juga melompat, menyamai harga di kawasan Jabodebek.

M. Syahran W. Lubis

16 Mar 2022 - 18.53
A-
A+
Labuan Bajo, Magnet Investasi Properti yang Tak Kenal Mati

Ruang terbuka publik Waterfront di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur./Istimewa

Bisnis, JAKARTA – Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)

Labuan Bajo menjadi satu dari lima KSPN Prioritas/DPSP bersama Danau Toba di Sumatra Utara; Borobudur di Magelang, Jawa Tengah; Mandalika di Nusa Tenggara Barat; dan Likupang di Sulawesi Utara. Semua pembangunan infrastruktur di setiap KSPN/DPSP direncanakan secara terpadu.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah melakukan berbagai pembenahan di Labuan Bajo dengan memaksimalkan potensi dan segala kekayaan alamnya.

Salah satu destinasi pariwisata yang disiapkan Kementerian PUPR adalah Puncak Waringin yang berjarak sekitar 1 km dari Bandara Komodo. Pembenahan Puncak Waringin mencakup pembangunan Gedung Utama seluas 350 m2 yang merupakan lounge dan pusat cendera mata serta viewing deck.

Masih di Puncak Waringin, dibangun pula bangunan komersial seluas 525 m2 yang berfungsi sebagai kios lengkap dengan toilet serta musala dan area tenun.


Di lokasi yang sama Kementerian PUPR juga membangun ruang terbuka publik seluas 1.700 m2 yang dilengkapi dengan amfiteater seluas 267 m2 dan area parkir seluas 235 m2. Seluruh pekerjaan mengedepankan kualitas artistik dan unsur seni.

Selain penataan kawasan Puncak Waringin, Kementerian PUPR juga meningkatkan kualitas layanan jalan di Labuan Bajo. Sejumlah pekerjaan peningkatan konektivitas yang dilakukan yakni penanganan ruas dalam kota sepanjang 16,8 km yang terdiri atas peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas 2,19 km, Jalan Soekarno Bawah 2,01 km, Jalan Simpang Pede 4,51 km, Jalan Yohannes Sahadun 4,05 km, dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu 4 km.

Peningkatan kualitas layanan jalan tersebut diiringi dengan penataan kawasan pedestrian sehingga memiliki trotoar kualitas premium dengan menggunakan batu andesit yang ditata rapi. Konsep penataan trotoar jalan tetap mempertahankan tata hijau dengan ditanami pohon agar teduh, terutama tanaman lokal seperti Sakura Flores dan Flamboyan. 

Kementerian PUPR juga menata kawasan Batu Cermin seluas 0,92 hektare melalui pembangunan sejumlah fasilitas seperti Gedung Gua Batu Cermin yang terdiri atas plaza, auditorium, toko cendera mata, pusat informasi, kantor pengelola, dan toilet.

Selain itu, dibangun amfiteater, rumah budaya, area parkir mobil dan bus, serta jalur trekking menuju gua. Pekerjaan jalur trekking Gua Batu Cermin dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan warga setempat sebagai pelaku pembangunan.

Penataan kawasan Batu Cermin diharapkan akan mendukung kegiatan seni dan budaya lokal dengan harapan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

Incaran Investor

Selain pemerintah, pengembang swasta pun mengincar Labuan Bajo untuk merealisasikan proyek real estat. Yang terbaru adalah PT Perintis Triniti Properti Tbk. (Triniti Land) yang berencana mengembangkan 246 hektare lahan di Tanamori. Pengembangan itu akan dibagi menjadi dua fase dengan total gross development value (GDV) senilai Rp10 triliun. 

Untuk mewujudkan proyek itu, Triniti Land menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Tanamori Makmur Indonesia dan PT Flores Prosperindo pada  25 Februari 2022. Ketiga perusahaan itu akan menjalin kerja sama operasional untuk mengembangkan kawasan pariwisata kelas dunia. 

Presiden Direktur dan CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk. Ishak Chandra mengatakan pertimbangan yang menjadi alasan dipilihnya Labuan Bajo sebagai proyek terbaru Triniti Land antara lain rencana pengembangan kawasan pariwisata yang masif di wilayah tersebut.

Apalagi wilayah ini tengah dalam proses dalam mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selain itu, wilayah ini tengah dipersiapkan sebagai lokasi G20 Ceremonial Event pada Oktober 2022 dan Asean Leadership Summit pada 2023. 

Tanamori juga digadang-gadang untuk menjadi the first sustainable tourism destination di Indonesia dan telah mendapatkan pendanaan sebesar Aus590.000 dari Pemerintah Australia untuk melakukan sustainability study

Proyek yang akan dikembangkan memiliki 246 hektare yang terdiri atas dua fase . Fase pengembangan pertama seluas 87 hektare, sedangkan fase pengembangan kedua 159 hektare. 

Ishak mengemukakan kawasan itu selanjutnya akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata berkelas dunia dan mengundang banyak pengembang nasional dan internasional untuk bersama-sama membangun dan mengembangkannya.

Dia mengungkapkan proyek itu akan dikerjakan dalam waktu 10 hingga 12 tahun. Dengan itu, Triniti Land bersama mitranya akan dapat mengantongi net margin dari proyek tersebut sekitar 19% dari total GDV.

Triniti Land bulan lalu diketahui akan menerbitkan sebanyak banyaknya 185.314.670 saham yang setara dengan 3,85% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp750 per saham. Lewat aksi korporasi tersebut, developer itu akan memperoleh suntikan dana segar Rp138,98 miliar yang disebutkan juga untuk menambah lahan di Labuan Bajo.


Sebelum aksi Triniti Land, dua BUMN yaitu PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Pembangunan Perumahan membentuk usaha patungan PT Indonesia Ferry Property (Ifpro) untuk mengembangkan Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo yang siap mendukung penyelenggaraan G20 dan Asean Summit 2023. Operasional hotel itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo yang sebelumnya Bernama Inaya Bay Komodo merupakan bagian dari Kawasan Terpadu Labuan Bajo.

Selain mengembangkan hotel tersebut, Ifpro sedang membangun Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo yang meliputi area komersial, hotel bintang lima, marina, serta pengembangan dermaga penyeberangan.

“Sebagai pemilik hotel, kami sangat mengapresiasi rebranding ini. Kami harapkan kehadiran Meruorah di pusat kota menjadi daya tarik baru dalam sektor pariwisata di Labuan Bajo. Hotel ini menjadi ikon baru yang menyajikan budaya lokal, serta menjadi pendorong tumbuhnya industri MICE di Labuan Bajo seiring dengan hadirnya multifunction hall yang telah siap operasi,” papar Ira.

Multifunction hall Meruorah menjadi fasilitas meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) terbesar di pusat Kota Labuan Bajo dengan area strategis dan keunggulan pemandangan laut yang sangat indah.

Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo sendiri menyediakan 145 kamar dengan lima tipe, yakni The Signature Hill View, The Signature Sea View, The Horizon Hill View, The Horizon Sea View, dan The Phinizy, serta Presidential Suite.

Sebagai hotel bintang lima, Meruorah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas, di antaranya Meruorah Convention Center, delapan meeting room, The Executive Lounge, The Bay Restaurant, Moon Bar, Café et Lobby, kolam renang, fitness center, spa, dan promenade.

Penataan Labuan Bajo sebagai destinasi prioritas juga mencakup pembenahan Waterfront sebagai ruang publik yang kini infrastrukturnya telah rampung dibangun, siap digunakan, dan dilengkapi dengan fasilitas kelas dunia dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan.

Waterfront juga akan menambah spot wisata terutama untuk market wisatawan domestik, baik untuk berfoto-foto maupun wisata sejarah Kampung Bajo.

Keindahan senja di perairan Labuan Bajo./Antara

Siapkan Aktivasi

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menjelaskan bahwa per 8 Februari 2022, pembangunan dan penataan Waterfront telah 100% selesai dan saat ini pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait mempersiapkan beberapa aktivasi guna mengisi ruang publik tersebut.

“Kita sudah masuk dalam tahap menggabungkan aktivasi program dan infrastruktur, sehingga ruang publik ini bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat dan bisa menjadi atraksi landmark wajib Labuan Bajo,” jelasnya.

Dia menambahkan semua pihak dapat menggunakan ruang publik tersebut selama mengikuti peraturan dan memberi dampak positif kepada masyarakat setempat. Misalnya saja dengan aktivitas dari komunitas dan bisa diisi oleh event-event selama mendapat izin dari pihak pengelola Waterfront, menjaga kebersihan, serta fasilitas yang dibangun.

Maraknya pembangunan aset properti di Labuan Bajo ternyata mendongkrak harga tanah di ibu kota Kabupaten Manggarai Barat tersebut.

Sebagaimana tertera di Rumah.com dan Rumah123.com, harga lahan di daerah itu kini bahkan sudah menyamai harga di beberapa titik di Jabodebek yakni Rp5 juta hingga Rp7 juta per m2 dan jauh di atas harga di Kupang, ibu kota NTT, yang di beberapa titik masih ada di level Rp60.000 per m2.

Kapal siap sandar Pelabuan Labuan Bajo./Antara

Meski bisnis properti marak di Labuan Bajo, Shana Fatina menyatakan pembangunan hotel bintang 4 hingga bintang 5 di daerah itu akan dihentikan mulai Oktober 2022.

Dia mengemukakan sudah ada moratorium bahwa pembangunan hotel bintang 4 dan bintang 5 di Labuan Bajo dihentikan mulai Oktober 2022. Selanjutnya, aspek hospitality di Labuan Bajo akan fokus pada hotel bintang 3 dan homestay

Dengan kebijakan itu, kata Shana, diharapkan usaha masyarakat setempat di sektor pariwisata seperti rumah penginapan atau hotel kecil bisa tumbuh untuk meningkatkan perekonomian. "Jadi, masyarakat bisa menikmati kue dari pengembangan pariwisata di Labuan Bajo."

Kebijakan itu tentu merupakan langkah bagus. Artinya, ada keseimbangan yang tetap harus dijaga dalam pengembangan setiap proyek apa pun dan yang paling menikmatinya berupa peningkatan kesejahteraan memang seharusnya adalah warga setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.