Bisnis, JAKARTA – Pembangunan calon jalan tol terpanjang di Indonesia, Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) sepanjang 206,65 Kilometer (Km) kembali mundur. Rencananya, tol Getaci ini akan dimulai konstruksi pada kuartal II tahun 2024. Namun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperpanjang waktu proses lelang sehingga baru akan dikonstruksi pada kuartal IV tahun ini.
Tender ulang dilakukan di proyek Tol Getaci dikarenakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) keluar dari konsorsium PT Jasa Marga Gede Bage Cilacap (PT JGC) dalam pembangunan ruas tol Getaci.
Pada awalnya, jalan Tol Getaci dilaksanakan oleh 8 perusahaan yang tergabung dalam konsorsium PT JGC. Kedelapan perusahaan tersebut yakni PT. Jasa Marga Tbk (JSMR), kemitraan PT Daya Mulya Turangga, PT Gama Grup dan PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
JGC menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang. JGC memiliki struktur permodalan yaitu modal dasar senilai Rp5,42 triliun, modal ditempatkan dan disetor Rp2,88 triliun. Adapun, modal dasar dibagi menjadi 54,29 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.