Bisnis, JAKARTA — Kinerja belanja pemerintah yang melemah pada paruh kedua tahun ini menjadikan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang maksimal, meskipun rapor pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong luar biasa di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak.
Di tengah perlambatan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 justru mencapai 5,44 persen year-on-year (YoY), sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi awal pandemi. Namun, belanja pemerintah justru terkontraksi -5,24 persen YoY.
Belanja pemerintah yang dimaksud meliputi belanja pegawai, barang, modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial (bansos), hingga belanja tak terduga.
Badan Pusat Statistk (BPS) menyebutkan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 mayoritas ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Porsi konsumsi rumah tangga menjadi yang terbesar yaitu 51,47 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).