Lampu Hijau Menteri Investasi Rencana Investasi TikTok ke GOTO

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengaku tidak mempersoalkan rencana investasi TikTok ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Akbar Evandio

27 Nov 2023 - 19.10
A-
A+
Lampu Hijau Menteri Investasi Rencana Investasi TikTok ke GOTO

Ilustrasi Tiktok Shop. /Shutterstock.

Bisnis, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengaku tidak mempersoalkan rencana investasi TikTok ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Bahlil menyebut pemerintah tak akan mengintervensi rencana Tiktok untuk melakukan kolaborasi dengan beberapa investor di dalam Negeri.

“Saya belum dapat laporan itu secara teknis, tapi saya pernah dengar mereka akan melakukan rencana kolaborasi dengan beberapa investor dalam negeri. Silakan aja selama itu B2B [business to business] ya. Kami juga tak boleh intervensi,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Digitalisasi UMKM Pebisnis Muda Dongkrak Perekonomian Lokal

Bahlil mengaku tak mempermasalahkan apabila aksi dari perusahaan asal China tersebut diperkirakan menjadi salah satu strategi mereka untuk memulai kembali bisnis niaga elektronik (e-commerce) di Indonesia.

“Saya belum tahu sampai ke situ. Namun, selama memenuhi aturan dan tidak mengganggu garis kebijakan pemerintah saya pikir oke [tak masalah],” pungkas Bahlil.

Mengutip melalui sumber Bloomberg, Rabu (22/11/2023), TikTok sedang mengerjakan potensi investasi pada unit ritel online GoTo, Tokopedia, yang dapat diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang. 


Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal II/2023 pada Jumat (21/7/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Berdasarkan pemberitaan bisnis.com yang melansir sumber anonim Bloomberg, ketimbang melakukan investasi langsung, kesepakatan dapat berbentuk usaha patungan antara GOTO dan TikTok.

Pengaturan tersebut dirancang untuk mengatasi hambatan peraturan dan memungkinkan TikTok menghidupkan kembali layanan belanja online di arena ritel terbesar di Asia Tenggara.

Indonesia, pada September lalu mengumumkan peraturan besar-besaran yang memaksa TikTok untuk memisahkan bisnis pembayaran dari belanja online

TikTok sebagai satu-satunya platform yang terkena dampak langsung dari peraturan tersebut, segera menghentikan belanja online di Indonesia untuk mematuhi pembatasan pemerintah Indonesia.  

Baca juga: Transformasi Pengadaan Digital, Pemkab Sleman Ajak UMKM Terlibat

"Investasi langsung ke Tokopedia, pemain e-commerce lokal terbesar di Indonesia, mungkin dapat membantu memperlancar hubungan dengan pemerintah," kata salah satu sumber. 

Adapun TikTok tidak menanggapi permintaan komentar. Sementara perwakilan GoTo juga menolak berkomentar.

Indonesia adalah pasar pertama dan terbesar untuk TikTok Shop. TikTok memulai fitur belanja di Indonesia pada 2021 dan kesuksesan instannya telah mendorong perusahaan untuk berekspansi ke ritel online di pasar lain, termasuk Amerika Serikat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.