Bisnis, JAKARTA — Aksi balik kampung pemain manufaktur Jepang dari sejumlah negara seperti China, Asia Tenggara, dan Rusia turut membayangi kelangsungan investasi Negeri Sakura itu di Indonesia.
Sentimen global yang melanda Jepang, terutama pelemahan yen terhadap dolar Amerika Serikat, gangguan rantai pasok, hingga tekanan geopolitik memaksa pelaku industri Jepang memindahkan basis produksinya antara lain sektor komponen otomotif, elektronik, dan kosmetik di luar negeri ke negara asalnya.
Di Indonesia, sejumlah sektor manufaktur yang berpotensi ditinggalkan oleh investor Jepang adalah elektronika dengan investasi yang cenderung stagnan dan tekstil yang mengalami kontraksi.
Di sisi lain, manufaktur otomotif yang menjadi porsi terbesar investasi Jepang di Indonesia diyakini masih cukup menjanjikan meskipun perlu adanya upaya lebih keras untuk mendorong ekspor.