Bisnis, JAKARTA — Tren kinerja produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi (migas) yang terus turun setiap tahunnya memantik pemerintah menjadi lebih agresif lagi mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk mempercepat pengembangan lapangan yang sudah ditargetkan berproduksi atau onstream pada tahun ini.
Setidaknya, pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengincar 15 proyek migas yang akan berproduksi pada 2024. Harapannya, akan ada tambahan produksi minyak sebesar 41.992 barel minyak per hari (bopd) dan gas sebesar 324 juta standar kaki kubik gas per hari (MMscfd) pada tahun ini dengan berproduksinya 15 proyek hulu migas tersebut.
Selain tambahan produksi migas, total anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) dari ke 15 proyek migas tersebut diproyeksikan sebesar US$560,1 juta.
Adapun, dua dari 15 proyek hulu migas yang ditargekan berproduksi pada tahun ini adalah proyek strategis gas Bronang Field dan minyak Forel Field yang dikelola oleh PT Medco Energi Internasional Tbk. Kedua proyek garapan emiten berkode saham MEDC itu belakangan turut menjadi andalan pemerintah dalam mengerek lifting migas nasional pada paruh kedua tahun ini.