Bisnis, JAKARTA— Kebijakan antisipasi disiapkan emiten perkebunan kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) seiring dengan gonjang-ganjing ekspor. Industri CPO Indonesia kembali ditantang dengan larangan ekspor ke Eropa.
Di tengah katalis negatif bagi kinerja ekspor CPO tersebut, angin segar diproyeksi masih berhembus untuk industri sawit seiring dengan pemulihan ekonomi China, dan proyeksi konsumsi India yang semakin kuat.
Tak hanya itu uluran tangan Malaysia untuk bersaut juga dapat menjadi pendorong atau menjaga harga komoditas tetap berada di level tinggi. Sebelumnya, Malaysia berencana mengajak Indonesia untuk bersama memboikot ekspor CPO ke Uni Eropa menyusul aturan deforestasi yang diterapkan kawasan itu.
Regulasi baru Benua Biru mewajibkan produk seperti sawit, kopi, kakao, karet, kedelai, daging hingga produk turunannya untuk melakukan uji tuntas bebas deforestasi sebagai syarat masuk ke Eropa. Aturan itu ditentang Malaysia dengan merespons bakal menghentikan ekspor CPO dan turunananya di bawah naungan Uni Eropa.