Bisnis, JAKARTA — Kian rawannya sektor perbankan terhadap serangan siber bakal menuntut adanya peningkatan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih gemuk di masa mendatang untuk investasi teknologi informasi di industri ini.
Berdasarkan data dari Checkpoint Research 2022, sektor jasa keuangan termasuk perbankan mendapatkan 1.131 kali serangan siber setiap pekannya.
Sementara itu, data International Monetary Fund (IMF) pada 2020 menyebutkan total kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber di sektor jasa keuangan secara global mencapai sekitar US$100 miliar.
Direktur Technology & Operations PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Toto Prasetio, mengatakan bahwa seiring dengan pesatnya digitalisasi di sektor perbankan, keamanan siber pun menjadi tantangan.