Bisnis, JAKARTA - Peta perdagangan batu bara di Uni Eropa akan berubah setelah blok itu mengembargo impor dari Rusia pada Agustus. Kendati bisa mencari pasar lain, dampak keluar kawasan seperti harga yang meroket akan menghantui.
Penutupan impor dari Rusia sebagai pemasok batu bara termal terbesar ketiga dunia dan pemain dominan di negara-negara Eropa akan meningkatkan persaingan di pasar global sehingga membuat perubahan harga di level yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini.
Larangan ini bisa berdampak pada kenaikan harga secara luar biasa untuk jangka waktu beberapa tahun. Seperti dilaporkan Bisnis.com yang melansir dari Bloomberg pada Rabu (10/8/2022), analis Fitch Solutions “secara substansial” menaikkan perkiraan harga batu bara termal Asia untuk tahun ini dan seterusnya.
Mereka memperkirakan harga bahan bakar yang dimuat di pelabuhan Newcastle Australia rata-rata US$320 per ton tahun ini dan US$246 per ton rata-rata dari 2022 hingga 2026, naik dari perkiraan sebelumnya masing-masing US$230 dan US$159.