Bisnis, JAKARTA— Penggunaan nilai transaksi uang elektronik dengan metode transfer makin menjadi primadona seiring dengan ramainya adopsi dompet digital atau e-wallet. Tren pertumbuhan jumlah transaksi elektronik diproyeksi terus berlangsung didorong oleh perluasan fitur.
Perlu diketahui, transaksi uang elektronik terus merangkak naik sepanjang 2016-2022 dengan tingkat pertumbuhan tahunan atau compounded annual growth rate (CAGR) mencapai 96 persen. Puncaknya dicapai pada 2022 dengan nilai transaksi Rp399 triliun.
Teranyar, Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik pada Februari 2023 tumbuh tinggi 31,14 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sehingga mencapai Rp35,7 triliun. Adapun transaksi ekonomi dan keuangan digitak berkembang pesat dalam mendorong kegiatan ekonomi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan tren pertumbuhan jumlah transaksi elektronik masih akan terus berlangsung lantaran adanya perluasan fitur dan merchant atau pedagang yang semakin banyak.