Bisnis, JAKARTA — Momentum Ramadan dan Idulfitri menjadi satu-satunya harapan bagi industri manufaktur Tanah Air untuk membalik nasib dari tren kelesuan ekspansi sepanjang awal tahun ini.
Serentang Januari—Februari 2022, kinerja industri manufaktur Tanah Air tergencet penyebaran Covid-19 varian Omicron, serta berbagai efek samping dari memanasnya situasi politik global.
Hal itu tecermin dalam laporan IHS Markit’s Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang turun ke posisi 51,2 dari bulan sebelumnya di level 53,7.
(BACA JUGA: Seteru Rusia-Ukraina Paksa Importir RI Injak Rem Darurat)