Bisnis, JAKARTA – Sektor properti residensial primer yakni rumah tapak menunjukkan pemulihan dengan peningkatan penjualan pada kuartal II tahun 2022, meski masih dibayangi tekanan ekonomi global, inflasi yang tinggi, kenaikan harga material dan juga pandemi Covid-19 yang belum usai.
Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pada kuartal II tahun 2022 yang dikeluarkan Bank Indonesia, penjualan properti rumah tapak tumbuh positif sebesar 15,23 persen (year on year/yoy) pada setelah terkontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar -10,11 persen (yoy).
Perbaikan perkembangan penjualan rumah tapak pada kuartal II tahun 2022 didorong oleh membaiknya seluruh penjualan tipe rumah, terutama tipe besar yang tumbuh sebesar 29,86 persen (yoy). Selain itu, peningkatan penjualan tipe rumah kecil tercatat sebesar 14,44 persen (yoy) dari kuartal I tahun 2022 yang terkontraksi sebesar -8,27 persen (yoy). Lalu penjualan tipe rumah menengah tercatat mencapai 12,25 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi dalam -18,28 persen (yoy).
Secara kuartalan, peningkatan pertumbuhan penjualan rumah tapak secara tahunan pada kuartal II-2022 ditopang terutama oleh penjualan rumah tipe menengah yang tercatat tumbuh meningkat sebesar 19,55 persen (quarter to quarter/qtq), kembali tumbuh positif dari kuartal I tahun 2022 yang terkontraksi sebesar -20,05 persen. Sementara itu, penjualan tipe kecil mengalami pertumbuhan yang tidak setinggi dari kuartal sebelumnya yakni mencapai 10,11 persen (qtq) dari yang sebelumnya 14,88 persen. Lalu untuk penjualan rumah tipe besar mengalami penurunan -0,35 persen (qtq) lebih rendah dari kuartal I tahun 2022 yang tumbuh 6,52 persen (qtq).