Perayaan Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) yang dilakukan tanpa pembatasan diyakini dapat memberikan efek berganda bagi perekonomian seiring dengan bertambahnya aktivitas masyarakat.
Intensitas aktivitas yang meningkat tersebut tampak dari kian bergeraknya kegiatan ekonomi yang dipicu oleh pergerakan arus perjalanan di seluruh moda transportasi saat libur Nataru.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan perputaran uang selama libur Nataru bisa mencapai Rp23,85 triliun, dengan asumsi jumlah penduduk yang mudik sekitar 44,7 juta atau setara dengan 11,92 juta keluarga.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan perkiraan angka Rp23,85 triliun tersebut berdasarkan asumsi setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp2 juta.