Lima Hal Penyebab Tingginya Biaya Logistik di Tanah Air

Pelindo menilai ada lima hal utama yang menyebabkan biaya logistik di Tanah Air masih cukup tinggi bila dibandingkan negara-negara tetangga.

Rahmi Yati

20 Nov 2021 - 16.53
A-
A+
Lima Hal Penyebab Tingginya Biaya Logistik di Tanah Air

Truk melintas di kawasan pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis, JAKARTA — Biaya logistik di Indonesia cukup tinggi yakni 23 persen dari produk domestik bruto. Bila dibandingkan negara lain seperti Singapura, Malaysia, bahkan Vietnam, Indonesia masih kalah bersaing. Apa penyebabnya?

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menilai ada lima hal utama yang menyebabkan biaya logistik di Tanah Air masih cukup tinggi bila dibandingkan negara-negara tetangga.

Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Prasetyo menyebutkan bahwa dari 23 persen biaya logistik komposisi dari sisi laut ini sekitar 2,8 persen saja. 

“Yang lainnya ini dibagi menjadi beberapa peran yaitu darat dan utamanya di inventory dan beberapa bagian lain," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (20/11/2021).

Berdasarkan peta masalah yang disusun Pelindo, kata Prasetyo, terdapat lima isu utama yang menyebabkan biaya logistik Indonesia tinggi. 

Pertama, adalah regulasi dari pemerintah terutama dalam hal ekosistem atau pelayanan logistik.

Kedua, efisiensi value chain darat karena keterbatasan infrastruktur dan kurangnya konektivitas antara darat dengan pelabuhan.

"Sebagai contoh dengan pengembangan jalur infrastruktur darat di Pulau Jawa atau trans-Jawa ini tentunya mengubah peta logistik yang ada," ujar Prasetyo.

Penyebab ketiga, lanjutnya, terkait dengan efisiensi value chain maritim yang masih belum optimal. Misalnya, pelayaran yang masih menggunakan kapal-kapal kecil untuk mengangkut logistik ke wilayah Indonesia bagian timur.

Kemudian yang keempat dan merupakan peran Pelindo, kata Prasetyo, adalah menyangkut kinerja operasi dan pengembangan atau optimalisasi kapasitas dari infrastruktur pelabuhan.

Dia berharap dengan adanya merger Pelindo I,II,III, dan IV menjadi Pelindo, biaya logistik ini bisa dioptimalkan seiring dengan meningkatnya kinerja Pelindo.

"Kita bisa melakukan efisiensi dalam beberapa strategi kita dalam melakukan peningkatan kapasitas. Kita juga melakukan standarisasi SDM, kemudian juga kita juga lebih efisien dalam hal capex-nya dalam berinvestasi," imbuh dia.

Penyebab yang kelima atau terakhir, tambah Prasetyo adalah penawaran dan permintaan yang tidak seimbang karena masih terpusat di Pulau Jawa. 

Dia menyebut masih banyaknya pasokan dari Jawa ke daerah-daerah sementara saat akan kembali, peti kemas dari daerah-daerah tersebut cenderung kosong.

"Inilah lima isu utama yang kita pelajari kenapa biaya logistik ini cukup tinggi di Indonesia," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.