LPKR Sukses Kembali Lampaui Target Marketing Sales

Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. membukukan pendapatan prapenjualan senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2021

Dwi Nicken Tari

29 Nov 2021 - 14.11
A-
A+
LPKR Sukses Kembali Lampaui Target Marketing Sales

CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kiri) bersama Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis, JAKARTA — Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. telah berhasil melampaui target prapenjualan  atau marketing sales untuk tahun ini yang semula dipatok Rp4,2 triliun. Emiten berkode saham LPKR tersebut telah mencetak marketing sales senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2021.

Sebelumnya, perseroan bahkan hanya mematok target marketing sales tahun ini sebesar Rp3,5 triliun. Namun, seiring dengan prospek penjualan yang membaik, perseroan merevisi naik target tersebut menjadi Rp4,2 triliun, yang mana kini justru kembali terlampaui.

Seiring dengan capaian marketing sales yang kembali berhasil melampaui target tersebut, perseroan pun optimistis untuk kembali merevisi naik target untuk tahun ini.

CEO Lippo Karawaci John Riady optimistis perseroan dapat mencatatkan marketing sales senilai Rp4,7 triliun saat tutup buku di akhir tahun.

“Pencapaian prapenjualan selama 2021 diestimasi dapat mencapai Rp4,7 triliun dan pada 2022 mencapai Rp5,2 triliun,” kata John dalam siaran pers, Senin (29/11).

Penguatan bisnis properti perseroan mendorong lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Service mengerek naik outlook peringkat utang perseroan menjadi positif dari sebelumnya stabil.

Outlook positif itu diberikan setelah Moody’s melakukan kajian ulang kinerja bisnis, posisi finansial, dan likuiditas LPKR.

John mengatakan bahwa perubahan outlook peringkat perseroan menjadi positif merupakan bukti perbaikan arus kas operasi perusahaan holding.

Hal itu tercermin dari kenaikan pendapatan prapenjualan, penyelesaian proyek existing, pembagian dividen anak usaha, serta produktivitas negosiasi utang biaya subsidi sewa.

“Kami senang dengan outlook rating positif dari Moody’s yang didukung perbaikan arus kas, kenaikan likuiditas, dan prapenjualan yang tinggi dari perusahaan,” tulis John.

Adapun, Moody’s disebut membuka peluang untuk menaikkan rating LPKR menjadi B2 dari sebelumnya B3 apabila arus kas operasi pada perusahaan holding berada di area positif. Selain itu, syarat lainnya juga apabila LPKR tidak bergantung dengan penjualan aset serta rasio utang menunjukkan perbaikan.

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2021, LPKR mengalami kenaikan pendapatan sebesar 44,20 persen menjadi Rp10,95 triliun dari posisi Rp7,59 triliun pada kuartal III/2021.

Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun berkurang drastis menjadi rugi Rp573,29 miliar dari sebelumnya rugi Rp2,34 triliun.

EBITDA perseroan naik sebesar 84 persen seiring dengan pertumbuhan bisnis properti dan layanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.