Bisnis, JAKARTA — Sempat terhenti cukup lama karena tidak adanya kejelasan siapa yang akan menggantikan PT Chevron Pacific Indonesia sebagai operator di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), kelanjutan proyek migas laut dalam itu mulai menemukan titik terang.
Perusahaan minyak dan gas bumi asal Italia, ENI, diketahui akan menjadi operator baru di salah satu lapangan migas yang ikut menjadi bagian dari proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai investasi US$6,98 miliar itu.
Baca juga: Meniti Langkah Pengembangan Gas Blok Kasuari di Bintuni
Artinya, proses negosiasi antara perusahaan migas asal Amerika Serikat itu dan ENI untuk alih kelola proyek yang semestinya rampung Maret 2021, kini sudah mencapai kesepakatan. Dengan kata lain, Chevron sebagai operator di proyek tersebut tidak lagi berkewajiban untuk menindaklanjuti revisi rencana pengembangan (plan of development/PoD) proyek IDD yang sudah disetujui sejak 2008 silam.