Bisnis, JAKARTA — Daya tarik investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi Tanah Air dinilai masih tetap kuat meskipun sejumlah tantangan tak berhenti mengadang.
Besarnya potensi sumber daya migas serta letak geografis Indonesia yang dinilai sangat strategis bagi perdagangan energi dunia, membuat raksasa migas global tetap menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penting untuk portofolio bisnis mereka.
Hal itulah yang setidaknya bisa disimpulkan dari perhelatan International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, yang digelar selama 3 hari (20—22/9/2023).
Selain adanya penandatanganan 60 kesepakatan bisnis dengan nilai lebih dari US$7,1 miliar, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan para CEO Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) juga menandatangani Bali Commitment, yaitu kesepakatan bersama untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel minyak per hari (bopd) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd) pada 2030.