Bisnis, JAKARTA – Di tengah keterbatasan lahan, berbagai siasat diperlukan untuk penyediaan hunian yang layak. Hal itu tak terlepas dari upaya semua pemangku kepentingan untuk terus menekan jumlah backlog, atau kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan, yang saat ini mencapai 12,75 juta unit, menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Terkatt dengan hal tersebut, dalam dokumen berjudul Rumah Maisonet: Hunian pada Lahan Kecil, Tim Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR memperkenalkan rumah maisonet
Dengan keterbasatasan lahan di kota-kota besar dan daerah peri-urban, pengembangan rumah tapak tunggal menjadi tidak efisien, sehingga perlu alternatif lain dalam hal penyediaan rumah tapak.
Rumah maisonet atau rumah tapak bertingkat dapat menjadi nalternatif penyediaan perumahan di lahan yang terbatas. Dalam hal ini, dperlukan peningkatan kapasitas tipologi rumah tapak yang dapat memenuhi kepadatan lebih tinggi seperti rumah susun.