Bisnis, JAKARTA – PT Tajur Surya Abadi mencatat penjualan rumah dan apartemen di perumahan Royal Tajur di Bogor pada semester 1 tahun ini tumbuh mencapai 30 persen dibanding semester yang sama di tahun 2022. 

Hal ini tidak terlepas dari mulai bangkitnya perekonomian Kota Bogor pasca berakhirnya era pandemi Covid-19 menuju endemi. 

Bogor merupakan kota destinasi favorit untuk hunian sehingga ketika daya beli masyarakat kembali pulih, maka para pencari rumah pertama dan investor seakan tak mau kehilangan momentum.

General Manager PT Tajur Surya Abadi Hendra Gunawan mengatakan pesona Kota Bogor sebagai kawasan hunian nyaman berhawa sejuk dan panorama pegunungan tidak pernah pudar. 

Kini ketika perekonomian membaik dan pekerjaan para profesional muda mulai stabil, banyak keluarga muda dengan usia rata-rata 25 hingga 35 tahun membeli perumahan pertamanya di Royal Tajur. 

“Untuk memenuhi ada peningkatan permintaan hunian di semester II, maka kami launching  pemasaran klaster The Dunster tahap 2 di pameran Rumah Properti Expo 2023, di Botani Square Mall, Ground Floor, 26 Juni hingga 2 Juli 2023. Kami optimis penjualan The Dunster tahap 2 sebanyak 50 unit di pameran ini bisa terjual minimal 40 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi Senin (26/6/2023).

Menurutnya, tak seperti beberapa pengembang lain di sekitar Kota Bogor yang cenderung mengundurkan waktu launching klaster barunya, pengembang Royal Tajur malah memajukan jadwal rilis pemasaran The Dunster tahap 2  karena pemasaran tahap 1 klaster The Dunster telah terjual habis.

Rencananya, serah terima unitnya tahap 1 akan dimajukan empat bulan, yang sebelumnya di perjanjian Juni 2024 menjadi Maret 2024.

Adapun harga perdana penjualan The Dunster tahap 2 masih mulai Rp900 jutaan atau di bawah Rp1 miliar dengan produk rumah 1 lantai 2 kamar tidur dan 2 lantai 3 kamar tidur. 

Selain The Dunster, Royal Tajur Abadi juga memiliki rumah ready stock di klaster Avebury dan Bradfield dengan kisaran harga Rp1,5 miliar sampai Rp2 miliaran yang diharapkan cepat diserap pasar. 

Kemudian pengembang juga telah membangun lowrise Apartemen Royal Heights tower B yang sudah hampir sold out dengan kisaran harga Rp500 juta sampai Rp900 jutaan. 

Sejak Maret 2023, Royal Heights Apartment tower B sudah mulai serah terima secara bertahap. 

“Serah terima kami lakukan empat bulan lebih awal yang pada Maret 2023 lalu sudah mulai kami serah terimakan secara bertahap. Hal ini kami lakukan agar konsumen lebih confidence  membeli produk-produk kami,” tuturnya.

Baca Juga: Begini Jurus Pengembang Royal Tajur Bogor Tarik Minat Konsumen

Di sisi lain, Royal Heights Apartment tower A sudah mulai mengundang konsumen untuk melakukan Akta Jual Beli (AJB) atas Sertipikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS) yang sudah rampung.  

“Selain pembangunan yang tepat waktu, perijinan yang cepat juga tidak kalah penting bagi konsumen. Bahkan perijinan apartemen yang selama ini dinilai rumit, kami bisa menyelesaikannya dengan cepat, SHMSRS telah terbit dan siap balik nama ke masing-masing konsumen,” kata Hendra

Sementara itu, Department Head Sales Royal Tajur Frans Hartono menjelaskan untuk menarik konsumen membeli produk di tengah pemulihan kondisi ekonomi, pengembang membebaskan konsumen atas biaya akad kredit dan biaya KPR, serta tanpa down payment (DP) atau DP 0 persen.

Selain itu, saat pameran menjadi waktu tepat dalan membeli properti. Hal itu karena harga yang ditawarkan merupakan harga perdana. 

Kemudian, meski indent 18 bulan namun konsumen dapat langsung menghuni atau tinggal di Royal Tajur karena selama pameran berlangsung Pengembang memberi program gratis menghuni (free stay) di unit Royal Heights Apartment.

“Jadi jangan khawatir, bagi yang membutuhkan tempat tinggal segera, kami ada program free stay di unit Royal Heights Apartment, gratis sambil menunggu bangunan rumah Dunster-nya selesai. Setelah akad kredit disetujui, langsung jadi penghuni di Royal Tajur,” ucap Frans.