Bisnis, JAKARTA — Salah satu kekhawatiran dengan tren pertumbuhan bisnis jasa bayar tunda atau Buy Now Pay Later (BNPL) adalah risiko kredit macet yang tinggi. Meskipun kabar teranyar otoritas menyebut kalau kredit macet atau non-perfoming loan/NPL mulai terkendali setelah mengalami kenaikan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa NPL untuk bisnis paylater mulai terkendali dan membaik pasca pandemi. Sebelumnya NPL untuk paylater mendapat perhatian khusus lantaran mengalami kenaikan. Sebelumnya, OJK mencatata BPL di industri tersebut mendekati 8 persen, atau 7,61 per September 2022.
Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Triyono mengatakan, terkendalinya kredit macet di bisnis BNPL ini seiring dengan pandemi Covid-19 yang juga melandai.
“Kemarin sedikit naik karena ada pandemi, setelah pandemi [kredit macet BNPL] relatif masih terjaga walaupun tidak ada portofolio yang 100 persen zero NPL, tidak ada, semuanya ada. Tapi sekarang sudah lebih terkendali,” kata Triyono usai acara bertajuk International Seminar on Promoting Digital Finance Inclusion for Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) Through the Use of Credit Scoring di Nusa Dua, Bali, Kamis (16/3/2023).