Bisnis, JAKARTA - China akan segera merevisi aturan game online dengan menerapkan larangan pembelanjaan dan hadiah. Pembatasan ini diyakini akan memukul raksasa game seperti Tencent Holdings dengan kerugian miliaran dolar Amerika Serikat karena aturan tersebut.
Hal itu seperti dilaporkan oleh CCTV pada Sabtu (24/12/2023) bahwa otoritas China telah menerima keluhan dari banyak pihak. "Administrasi Pers dan Publikasi Negara akan mempelajarinya dengan hati-hati dan selanjutnya merevisi dan memperbaikinya," seperti dikutip dari Aljazeera.
Draf revisi yang dirilis pada Jumat secara garis besar bertujuan membatasi pengeluaran dan hadiah pada game online. Aturan ini dapat memberi pukulan besar terhadap pasar game terbesar di dunia dan investor ikut terpuruk hingga menyebabkan nilai pasar sebesar US$80 miliar terhapus dari dua konglomerasi China, yakni Tencent Holdings dan NetEase.