Bisnis, JAKARTA — Rencana 'suntik mati' alias pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu lewat skema akuisisi aset dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ke PT Bukit Asam Tbk. masih dalam tahap uji tuntas.
Manuver PLN dan emiten batu bara berkode saham PTBA itu untuk mempercepat proses pensiun dini PLTU Pelabuhan Ratu berkapasitas 3x350 megawatt (MW) tersebut belakangan kian terbatas.
Kendati pemerintah telah meluncurkan Mekanisme Transisi Energi (ETM) untuk membiayai kegiatan transisi energi, termasuk pensiun dini PLTU batu bara, baik PLN, PTBA maupun PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) masih mencari dukungan pendanaan murah dari bank dan lembaga keuangan lewat taksonomi transisi.