Bisnis, JAKARTA - Pemerintah China memulai tindakan keras terhadap perusahaan-perusahaan teknologinya yang paling kuat setahun yang lalu. Tangan besi Presiden Xi Jinping membuat investor dan pemain industri teknologi khawatir kelonggaran yang pernah dinikmati para maestro teknologi seperti Jack Ma akan segera berakhir.
Represi yang dimulai pada perusahaan raksasa kembar Ma, yakni Ant Group Co. dan Alibaba Group Holding Ltd., pada November tahun lalu segera menyebar ke perusahaan-perusahaan lain, seperti Tencent Holdings Ltd. dan Didi Global Inc..
Beijing meningkatkan pengawasan dalam segala hal, mulai dari antimonopoli hingga keamanan data dan distribusi kekayaan. Dikutip Bisnis dari Bloomberg, Rabu (3/11/2021, tindakan keras itu memicu aksi jual oleh investor yang paling ekstrem hingga menghapus US$1,5 triliun dari pasar saham China.
Menginjak satu tahun sejak berbagai pembatasan itu dilakukan, ada tanda-tanda bahwa tindakan keras mungkin melambat. Namun, masa lalu yang indah dengan pertumbuhan bisnis yang tanpa kekangan sudah berlalu. Restriksi telah membuka jalan ke era baru, di mana big tech China beradaptasi dengan mendekatkan diri dengan Partai Komunis.