Bisnis, JAKARTA – Maraknya belanja online mendorong operator pergudangan atau real estat logistik menuju tingkat otomatisasi yang lebih besar selama satu dekade terakhir.
Itu merupakan langkah yang bertujuan mengatasi meningkatnya kebutuhan akan kecepatan, di samping memang terjadi kondisi kekurangan tenaga kerja yang berlangsung secara terus-menerus di sejumlah negara.
Akan tetapi, kenyataannya sekitar 80% pergudangan belum mampu memenuhi kriteria otomatisasi. Jadi, apa sebanarnya batu sandungannya dan siapa yang layak mendanai investasi signifikan yang dibutuhkan dalam robotika gudang transformatif?
Menurut Ashley Smart, Kepala Layanan Penghuni di JLL (Jones Lang LaSalle) Inggris, hal tersebut menjadi pertanyaan kunci pada saat ini, karena subsektor real estat logistik terlihat untuk terus berkembang dan mengikuti permintaan konsumen yang meningkat.