Masih Ada Kasus Positif Covid-19 dan Meninggal, Jaga Prokes Ya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar seluruh pihak tetap menyikapi pandemi Covid-19 dengan kewaspadaan dan sikap hati-hati.

Setyo Aji & Akbar Evandio

26 Okt 2021 - 19.50
A-
A+
Masih Ada  Kasus Positif Covid-19 dan Meninggal, Jaga Prokes Ya

Ilustrasi - Seorang warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021)./Antara Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Cerita Direktur WHO Naik Pesawat di RI, Sudah Aman Covid-19?", Klik selengkapnya di sini: https://kabar24.bisnis.com/read/20211025/15/1458099/cerita-direktur-who-naik-pesawat-di-ri-sudah-aman-covid-19. Author: Newswire Editor : Muhammad Khadafi Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini: Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Bisnis, JAKARTA - Meski kasus Covid-19 di Indonesia cenderung terkendali, masyarakat masih perlu berhati-hati. Sejauh ini masih ada kasus positif dan kasus meninggal terkait dengan infeksi Covid-19.

Satuan Tugas Penananganan Covid-19, Selasa (26/10/2021)  mencatat terjadi tambahan kasus Covid-19 nasional sebanyak 611 orang. Dengan demikian, secara kumulatif jumlah kasus positif mencapai 4.241.090 orang.

Sementara itu, hari ini kasus sembuh bertambah 1.141 sehingga total kasus sembuh menjadi 4.084.831 orang. Sedangkan kasus meninggal pada hari ini bertambah 35, sehingga total angka kematian menjadi 143.270 orang.

Peningkatan kasus positif dan sembuh pada hari ini merupakan hasil pemeriksaan terjadap 259.064 spesimen dari 178.077 orang.

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi pada hari ini, yakni 91 kasus, diikuti Jawa Barat 78, Jawa Timur 51, Kalimantan Barat 41, dan DKI Jakarta 37 kasus.

Rasio positif harian tercatat mencapai 0,44 persen dengan rasio mingguan (17 - 23 Oktober 2021) sebesar 0,57 persen. Sementara itu, kasus aktif Covid-19 pada 26 Oktober berkurang 565 orang, sehingga totalnya menjadi 12.989 orang.

Sementara itu, sebanyak 922.722 orang telah disuntik vaksin dosis pertama, sehingga totalnya menjadi 114.347.101 orang. Pada saat yang sama, sebanyak 866.113 orang disuntik vaksin dosis kedua sehingga kumulatifnya menjadi 69.130.122 orang. Sedangkan 2.899 orang lainnya disuntik dosis ketiga atau menjadi 1.110.323 orang.

Hati-Hati

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar seluruh pihak tetap menyikapi pandemi Covid-19 dengan kewaspadaan dan sikap hati-hati.

Saat ini sejumlah indikator seperti tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR), positivity rate, hingga laju reproduksi efektif (Rt) telah berada di bawah standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Artinya, [kita] pada posisi yang baik, pada posisi yang rendah. Namun, perlu saya ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir,” ujarnya lewat keterangan resmi, Selasa (26/10/2021).

Presiden menyebutkan perkembangan kasus harian juga telah menurun drastis jika dibandingkan dengan kasus saat puncak penularan yang sempat mencapai 56 ribu kasus positif.

Dalam empat hari terakhir, kasus harian relatif rendah yakni 22 Oktober hanya 760 kasus, 23 Oktober 802 kasus, 24 Oktober 623 kasus, dan 25 Oktober 460 kasus.

Kenaikan Tren Dunia

Presiden Jokowi mengingatkan tren kasus positif di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar dua persen. Di Eropa misalnya, dalam minggu ini naik sampai 23 persen. Di Amerika Selatan naik 13 persen.

“Inilah yang harus mengingatkan kita, bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian. Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia,” imbuhnya.

Presiden menuturkan tren kenaikan kasus tersebut masalahnya ada pada tiga hal.

Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan.

Kedua, protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara.

Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Hati-hati juga mengenai sekolah, yaitu pembelajaran tatap muka. Tiga hal ini agar kita semuanya hati-hati,” lanjutnya.

Menurutnya, protokol kesehatan di sekolah harus dijalankan secara disiplin dan ketat terutama di sejumlah area seperti kantin dan tempat parkir.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar para kepala daerah dan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut mengingatkan pihak sekolah.

“Kita juga perlu pengawasan lapangan. Manajemen pengawasan lapangan ini sangat diperlukan sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini,” katanya.

Presiden menekankan pendidikan yang berkualitas harus tetap dihadirkan bagi anak-anak Indonesia. “Saya berharap agar pembelajaran tatap muka terus didorong, tetapi juga percepatan vaksinasi terhadap anak-anak kita, murid-murid kita juga dipercepat. Pendidikan yang tetap berkualitas harus kita hadirkan di tengah-tengah anak didik kita,” tandasnya. (Edi Suwiknyo, Andhika Anggoro Wening)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.