Bisnis, JAKARTA - World Bank alias Bank Dunia mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,9% pada 2024 dalam outlook terbaru. Proyeksi ini paling pesimistis di antara perkiraan lembaga lain. OECD, misalnya, dalam outlook terakhirnya memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia tahun ini 5,1%.
Penyebabnya adalah perlambatan ekonomi global dari 2,6% menjadi 2,4% dan ekonomi China dari 5,2% menjadi 4,5%. Padahal, China merupakan sumber investasi sekaligus mitra perdagangan utama Indonesia. Di dalam negeri, investasi juga menghadapi tantangan ketidakpastian di tengah pemilu dan banyak pejabat daerah yang nondefinitif.
Pada saat yang sama, banyak pemerintah daerah (pemda) yang belum memiliki rencana detail tata ruang (RDTR). Dari kebutuhan 2.000 RDTR, baru 500 RDTR yang ada. Kemungkinan pemda menyelesaikan RDTR tahun ini makin kecil karena banyak kepala daerah penjabat (nondefinitif) tahun ini.
Kondisi ini memaksa pusat turun tangan. Menurut rencana, pemerintah akan menyusun PP soal RTRW Nasional yang bisa menjadi acuan dalam investasi. Selain itu, RTRW Nasional juga akan mengakomodasi Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu.