Memacu Belanja Negara di APBN Konservatif

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan defisit APBN bisa lebih baik dari target. Hal ini dipicu penerimaan yang bisa lebih tinggi dan belanja negara yang diperketat. Namun, di tengah tahun politik, memacu belanja negara menjadi penting guna menopang pertumbuhan ekonomi.

Rinaldi Azka

10 Jul 2023 - 19.58
A-
A+
Memacu Belanja Negara di APBN Konservatif

Menteri Keuangan Sri Mulyani mempersiapkan postur APBN dapat menyerap tekanan pada paruh kedua 2023./BISNIS

Bisnis, JAKARTA – Konsolidasi fiskal pada tahun ini diyakini berjalan dengan cukup solid. Prognosis itu ditandai dengan proyeksi defisit APBN sebesar 2,28 persen dari PDB atau lebih rendah dari target 2,84 persen.

Penerimaan negara pun diyakini menembus 107,1 persen atau Rp2.637 triliun naik 7 persen dibandingkan dengan tahun lalu. 

Hanya saja, dari sisi belanja pemerintah terlihat belum cukup agresif mengoptimalisasi serapan anggaran. Padahal, belanja negara menjadi salah satu mesin yang mendorong aktivitas ekonomi dari sisi permintaan maupun penawaran. 

Urgensi untuk mengoptimalisasi belanja semakin tinggi menyusul data Indeks Keyakinan Konsumen Juni 2023 yang turun 127,1 dari Mei 128,3. Adapun, ekspektasi konsumen pada 6 bulan mendatang juga cukup pesimistis yakni Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 138,7 turun dari bulan sebelumnya 139,9. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.