Bisnis, JAKARTA – Konsolidasi fiskal pada tahun ini diyakini berjalan dengan cukup solid. Prognosis itu ditandai dengan proyeksi defisit APBN sebesar 2,28 persen dari PDB atau lebih rendah dari target 2,84 persen.
Penerimaan negara pun diyakini menembus 107,1 persen atau Rp2.637 triliun naik 7 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Hanya saja, dari sisi belanja pemerintah terlihat belum cukup agresif mengoptimalisasi serapan anggaran. Padahal, belanja negara menjadi salah satu mesin yang mendorong aktivitas ekonomi dari sisi permintaan maupun penawaran.
Urgensi untuk mengoptimalisasi belanja semakin tinggi menyusul data Indeks Keyakinan Konsumen Juni 2023 yang turun 127,1 dari Mei 128,3. Adapun, ekspektasi konsumen pada 6 bulan mendatang juga cukup pesimistis yakni Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 138,7 turun dari bulan sebelumnya 139,9.