Bisnis, JAKARTA - Digitalisasi dan industri logistik dalam negeri bagai langit dan bumi. Keduanya masih saling terpaut jauh meski diyakini mampu membawa efisiensi di lini bisnis tersebut.
Di Indonesia, situasi ini jamak ditemukan pada sektor logistik. Alhasil, mekanisme transaksi konvensional berdampak pada efektivitas pengiriman barang antara business-to-business (b2b) maupun business-to-consumer (b2c).
Perusahaan penyedia jasa solusi logistik dan pergudangan terintegrasi, McEasy menilai permasalahan pada sektor logistik masih dialami bahkan pada akar rumput. Khususnya pada tatanan mikro.
Co-Founder McEasy Hendrik Ekowaluyo melihat bahwa dunia usaha termasuk logistik di dalamnya masih menjalankan usaha dengan cara lama. Banyak dari proses bisnis secara B2B masih belum mengadopsi teknologi digital.