Bisnis, JAKARTA—Industri mebel dan furniture berfokus merebut peluang di pasar ekspor. Namun, persoalan bahan baku masih menjadi tantangan.
Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat mengatakan potensi pasar global mencapai US$766 miliar. Sedangkan, Indonesia baru masuk di angka US$2,8 miliar pada 2022.
Asmindo berharap dapat meningkatkan nilai ekspor hingga 20% pada 2024.
Di sisi lain, ekspor furnitur RI di Asean hanya sebesar US$196 juta pada 2022 dari potensi pasar Asean sebesar US$14,5 miliar. Pada semester pertama tahun ini, pendapatan ekspor mebel mencapai US$1,2 miliar.