Memacu Kendaraan Listrik Perbanyak Energi Domestik

GIIAS 2021 tampak sedikit berbeda dengan gelaran serupa sebelumnya : makin banyak merek yang membawa model kendaraan listrik. Energi domestik (domestic-based energy) berpotensi terakselerasi. 

Fatkhul Maskur

14 Nov 2021 - 19.44
A-
A+
Memacu Kendaraan Listrik Perbanyak Energi Domestik

Touring Mobil Listrik Rute Jakarta - Bandung bersama Direksi PLN pada Sabtu (13/11/2021). Foto ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira

Bisnis, JAKARTA - GIIAS 2021 tampak sedikit berbeda dengan gelaran serupa sebelumnya : makin banyak merek yang membawa model kendaraan listrik. Energi domestik (domestic-based energy) berpotensi terakselerasi. 

Hal ini lantaran pergeseran mobilitas dari kendaraan bermesin pembakaran dalam atau internal combution engine (ICU) ke mobilitas terelektrifikasi juga berpeluang menggeser penggunaan energi berbahan bakar impor ke energi domestik. 

"Kami berharap (kendaraan listrik yang lebih masif) dapat meng-shift imported-based energy ke domestic-based energy yang dalam hal ini adalah energi listrik," kata Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Darmawan Prasodjo di Jakarta, seperti dikutip Antara, Minggu (14/11/2021).

Imported-based energy yang dimaksud adalah energi yang dipasok dari sumber impor, yakni energi fosil. 

Darmawan menyoroti konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia mencapai 1,3 juta hingga 1,5 juta barrel per hari. Sementara, produksi minyak dalam negeri hanya berada di angka 700.000 barrel per hari. Angka ini diprediksi bisa menjadi lebih tinggi di masa mendatang.

Dalam 10 tahun dari sekarang, konsumsi minyak diprediksi mencapai 2 juta barrel per hari, dengan produksi minyak Indonesia hanya sebesar 400.000 barrel per hari. Artinya, kalau konsumsi BBM itu konsumsi produk berbasis impor.

"Impor kita sekitar Rp200 triliun untuk minyak. Kalau PDB kita sebesar Rp15.000 triliun, artinya, impor minyak tersebut menjadi bagian dari pengurangan pertumbuhan ekonomi sekitar 1 sekian persen," ujarnya menambahkan.

Selain menekan impor terhadap minyak, pergeseran transportasi dengan tenaga listrik nantinya juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga peluang pekerjaan baru di Indonesia.

Selain karena peduli, ingin berhemat, dan menurunkan emisi karbon di lingkungan, pergeseran sumber energi ini pula dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang meningkat, menciptakan lebih banyak pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Semoga upaya ini dimudahkan, dan kita ke depan betul-betul menggunakan energi bersih dan berbasis kelistrikan," katanya.

Karbon Netral 2060

Dalam jangka panjang, PLN menargetkan emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat. Strateginya :  penerapan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) pada pembangkit listrik tenaga uap, dan melakukan phase out atau pemberhentian secara bertahap pengoperasian PLTU.

Penerapan CCUS merupakan skenario lain yang disiapkan perseroan untuk menekan emisi karbon, selain melakukan phase out atau pemberhentian secara bertahap pengoperasian PLTU. Inovasi teknologi CCUS yang lebih ekonomis memungkinkan pemanfaatan PLTU tanpa menimbulkan peningkatan emisi gas rumah kaca.

Dalam skenario tersebut, PLN memproyeksikan PLTU dapat beroperasi dengan menggunakan CCUS pada 2035. Selain itu, pembangkit listrik tenaga nuklir diperkirakan juga akan masuk ke dalam sistem PLN di 2040 untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik yang besar.

PLN juga menyiapkan skenario phase out sekitar 50,1 gigawatt (GW) PLTU untuk menuju netral karbon 2060. Dalam skenario itu, bila inovasi teknologi storage semakin murah memungkinkan penggantian PLTU dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) baseload.

"Kami memiliki yang namanya Karbon Netral Tahun 2060. Transportasi memang salah satu penyebab emisi karbon yang tinggi, sehingga penambahan konsumsi BBM meningkat drastis, yang berdampak ke emisi karbonnya yang juga meningkat," kata Darmawan.

Penggunaan kendaraan listrik ini, masih merupakan awal, yang mana akan ada transisi energi di masa depan yang merupakan energi bersih.

 

GIIAS 2021

Pada saat yang bersamaan, pameran otomtif GIIAS 2021 di ICE BSD Tangerang menampilkan model kendaraan terelektrifikasi yang semakin beragam dari jajaran merek Toyota, Hyundai, MG, Wuling, Mitsubishi, Nissan, hingga Lexus.

Toyota menampilkan sejumlah model mobil listrik di arena GIIAS 2021, yakni Prius PHEV, COMS, C+POD, dan New Camry Hybrid Electric Vehicle (HEV). Produsen Jepang ini juga menghadirkan mobil autonomous yang digerakkan dengan baterai, yakni e-Palette.

Hyundai menghadirkan KONA Electric dan IONI Electric. Produsen Korea Selatan ini juga menampilkan mobil konsep EV Propechy dengan desain Sensuous Sportiness, serta memamerkan platform mobil listrik masa depan E-GMP (Electric Global Modular Platform). 

Adapun MG Motor Indonesia memamerkan MG 5 EV. Mobil mobil listrik ini dilengkapi dengan motor listrik permanent magnet synchronous. MG 5 EV diklaim mampu menempuh jarak sampai 380 km dalam kondisi baterai penuh.

Wuling menampilkan dua mobil listrik dengan platform Small Electric Vehicle (GSEV). Platform ini dikabarkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Wuling GSEV rencananya diluncurkan di Indonesia pada 2022.

Sementara itu, Mitsubishi memamerkan dua mobil listrik, yakni Outlander PHEV dan Minicab-MiEV, yang merupakan van mungil berpenampilan minimalis. Meski begitu, Minicab-MiEV dinilai mampu memenuhi kebutuhan mobilitas, terutama armada logistik.

Nissan juga tidak mau ketinggalan dengan membawa dua mobil listrik yang telah dipasarkan di Indonesia, yakni All New Nissa LEAF dan Nissan Kicks e-Power.

Sementara itu, Lexus menghadirkan LF-30 Electrified Concept sebagai gambaran teknologi mobil masa depan. Merek mobil mewah Toyota ini juga membawa dua kendaraan elektrifikasi, yakni New Lexus ES Hybrid dan Lexus UX 300e.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Fatkhul Maskur

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.