Memacu Program Dedieselisasi Pembangkit Listrik Meski Berliku

Secara keseluruhan, setidaknya ada sekitar 5.200 unit PLTD berkapasitas 2,37 gigawatt (GW) di 2.130 lokasi yang akan dialihkan melalui program dedieselisasi tersebut.

Ibeth Nurbaiti

27 Apr 2023 - 19.26
A-
A+
Memacu Program Dedieselisasi Pembangkit Listrik Meski Berliku

Pekerja melakukan perawatan jaringan listrik PLN di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/6/2021). PT PLN (Persero) terus mendorong percepatan digitalisasi pembangkit listrik, di antaranya melalui program digital power plant yang telah naik pada status business as usual (BAU). Hingga awal Juni, total kapasitas pembangkit yang tata kelolanya menuju digital adalah sekitar 30 gigawatt (GW) atau 75 persen dari total kapasitas pembangkit PLN. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis, JAKARTA — Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkit listrik melalui program dedieselisasi menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada 2060 sekaligus mengejar bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) atau dedieselisasi tersebut dilakukan dengan cara mengonversi PLTD ke pembangkit dengan teknologi terbaru berbasis energi bersih dan ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, setidaknya ada sekitar 5.200 unit PLTD berkapasitas 2,37 gigawatt (GW) di 2.130 lokasi yang akan dialihkan melalui program dedieselisasi tersebut. Adapun, program dedieselisasi pembangkit-pembangkit itu akan dilakukan dengan tiga skema, yakni pertama, konversi PLTD menjadi pembangkit listrik tenaga EBT (PLT EBT) berkapasitas 500 MW.

Baca juga: Memangkas Konsumsi BBM Pembangkit dengan Dedieselisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.