Bisnis, JAKARTA – Krisis politik yang berawal dari krisis pangan di Sri Lanka memunculkan kekahawatiran hal serupa bisa terjadi di Indonesia. Meski dari sisi ekonomi, Sri Lanka berbeda dengan Indonesia, krisis politik seperti di Sri Lanka bukannya tidak mungkin terjadi di Indonesia.
Dalam pandangan Ekonom Senior Indef Didik J. Rachbini risiko krisis ekonomi dan resesi tetap mengintai Indonesia, meskipun kondisinya berbeda dengan Sri Lanka.
Dari sisi ekonomi, Didik membandingkan kondisi fundamendal Sri Lanka dan Indonesia. Menurut Didik kondisi kedua negara tersebut tidak sama. Dari sisi ini orang tak bisa menarik kesimpulan bahwa Indonesia akan mengalami krisis seperti Sri Lanka.
Perbedaan Indonesia dan Sri Lanka lainnya, kata Didik, yaitu skala ekonomi. Dia mengatakan produk domestik bruto Indonesia saat ini sudah menembus US$1 triliun, sementara Sri Lanka hanya US$80 miliar. Selain itu, saat Indonesia krisis pada 1998 dan 2008, Sri Lanka justru tidak mengalami krisis.