Bisnis, JAKARTA – Bukan rahasia umum lagi jika harga properti khususnya rumah tapak selalu naik tiap tahun dan bahkan per tiga bulan, kendati kondisi perekonomian suatu negara tengah kurang stabil. Harga rumah di Jabodetabek dari tahun ke tahun terbukti memang mengalami kenaikan yang signifikan.
Terbatasnya lahan di Jakarta dan juga harga rumah yang tak lagi ada di bawah Rp1 miliar membuat masyarakat pun mencari rumah di wilayah penyangga Jakarta yakni Bodetabek. Hal ini juga menyebabkan pemerintah pun gencar membangun infrastruktur jalan tol dan tentu juga berdampak melonjaknya harga rumah di Bodetabek.
Berdasarkan data portal properti Lamudi Indonesia, dalam setahun terakhir yakni dari Juni 2021 hingga Juni 2022, harga rumah di Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang Selatan mengalami kenaikan, hanya wilayah Tangerang saja yang alami penurunan harga.
Adapun harga rumah di Depok mengalami peningkatan paling besar yakni 8,98 persen (year on year/yoy) dimana harga saat ini mencapai Rp9,34 juta per meter persegi. Lalu harga rumah di Bogor mengalami kenaikan sebesar 6,89 persen (yoy) dimana sat ini harga telah menembus angka Rp6,77 juta per meter persegi. Lalu kenaikan harga rumah juga terjadi di Bekasi, Jawa Barat, dimana rerata mengalami peningkatan sebesar 1,61 persen (yoy) dimana saat ini telah menembus angka Rp9,44 juta per meter persegi.