Bisnis, JAKARTA — Setelah 2 tahun absen mereguk cuan saat Ramadan-Idulfitri, bisnis ritel modern pada musim puncak tahun ini diyakini kembali berdetak. Sayangnya, prospek tersebut terusik oleh risiko tanjakan inflasi yang juga rawan mengoreksi rencana ekspansi sejumlah peritel.
Pada tahun ini, banyak kalangan percaya industri ritel modern bakal kembali bergeliat, termasuk bagi bisnis format besar yang nyaris mati selama pandemi, seperti toserba (department store) dan hypermarket. Akan tetapi, prospek ekspansi itu ditengarai hanya akan bersifat terbatas.
Penyebabnya, sejumlah pakar melihat adanya kekhawatiran terkait dengan tren inflasi yang terus menukik sejak awal tahun. Risiko ini merupakan sinyal berbahaya bagi potensi peningkatan volume dan nilai perdagangan eceran selama musim puncak (peak season) Ramadan dan Idulfitri.
(BACA JUGA: Momentum Para Raksasa Ritel Bangun dari Tidur Panjang)