Bisnis, JAKARTA — Aktivitas investasi di pasar saham tentu saja tidak lepas dari faktor risiko. Namun, idealnya risiko yang ditanggung investor benar-benar berasal dari perubahan valuasi aset yang wajar, bukan karena aksi manipulasi oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Sayangnya, isu menahun ini seolah kebal untuk dibasmi. Selain modus-modus baru bermunculan, modus-modus lama pun tampaknya tetap bertahan hingga akhirnya seakan dianggap wajar. Menariknya, kalangan investor tidak jarang beramai-ramai ikut memboncengi aksi ini.
Salah satu yang paling umum terjadi adalah aksi goreng menggoreng saham. Fenomena ini ditandai oleh peningkatan harga saham suatu emiten yang sangat signifikan, jauh melampaui nilai wajarnya, bahkan mengalahkan valuasi emiten lain yang memiliki fundamental lebih bagus.
Seolah menutup mata terhadap fakta pergerakan harga yang tidak sejalan dengan fundamental, investor justru berlomba ikut serta memburu saham-saham tersebut. Hal ini pada akhirnya tidak mengherankan, sebab peningkatan harga yang terjadi bisa membawa cuan yang berlimpah.