Bisnis, JAKARTA — Masih tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor liquefied petroleum gas (LPG) berdampak pada beban subsidi yang terus meningkat setiap tahunnya. Mau tidak mau pemerintah harus mempercepat sejumlah program yang diyakini bisa menggantikan keberadaan elpiji, seperti konversi ke kompor induksi listrik dan pemanfaatan jaringan gas bumi (jargas).
Berkaca dari data Kementerian Keuangan, realisasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kilogram dalam kurun waktu 2017—2021 naik rata-rata 26,58 persen setiap tahunnya, yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga patokan minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Adapun, realisasi subsidi LPG 3 Kg pada 2021 mencapai Rp67,62 triliun, termasuk di dalamnya kewajiban kurang bayar Rp3,72 triliun.
Baca juga: Rencana Kenaikan Harga LPG 3 Kg Mencuat, Skema Subsidi Disiapkan