Bisnis, JAKARTA - Efek krisis perbankan di Amerika Serikat dan Eropa mungkin belum akan sehebat dibandingkan dengan krisis 2008, meski masih ada efek berantai yang akan dirasakan oleh perekonomian di dua kawasan.
Para analis meyakini kolapsnya sejumlah bank di AS dan Eropa bukanlah krisis keuangan global jilid dua. Perbedaan penyebab keruntuhan lembaga keuangan dan kecepatan dari pemerintah dalam menangani krisis kali ini sangat berbeda dengan yang terjadi pada 2008.
Ahli strategi ekonomi global Rabobank, Michael Every mengungkapkan optimismenya. "Ini bukanlah pengulangan dari kejadian 2008 karena satu alasan yang pasti, bahwa bank-bank ini umumnya memiliki modal yang jauh lebih baik. Dan mereka punya masalah yang berbeda dari segi kualitas kredit," ungkapnya, dikutip ABC News pada Jumat (17/3/2023).
Sementara itu, Kepala ekonom Capital Economics Eropa Andrew Kenningham mengatakan kabar buruk dari Credit Suisse yang tersebar tepat setelah kebangkrutan SVB memberikan gambaran seolah terjadi penularan.