Memupuk Cuan dari Kinerja PGEO

Kinerja emiten grup Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) diprediksi bakal terus menanjak seiring berbagai ekspansi yang dilakukannya.

Redaksi

11 Des 2023 - 14.14
A-
A+
Memupuk Cuan dari Kinerja PGEO

PLTP Kamojang milik PGEO./Istimewa

Bisnis, JAKARTA - Performa bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) diprediksi bakal menunjukkan kinerja yang positif. PGEO dinilai sebagai emiten dan pemain utama pada sektor energi terbarukan dengan pertumbuhan yang stabil.

"Bisnis PGEO, yaitu panas bumi, secara overall masih banyak potensi besar yang belum dimaksimalkan. Dengan kapasitas internal mencapai 672 MW, PGEO menjadi pemain yang sangat berpotensi di sektor energi hijau yang sedang berkembang saat ini," kata Andreas Equity Research Analyst Sucor Sekuritas dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Andreas mengatakan energi panas bumi merupakan Energi Baru Terbarukan (EBT) paling feasible untuk Indonesia dalam mencapai net zero emission. Dalam hal ini, kata dia, PGEO merupakan market leader yang bisa menjadi proksi baik di market.

Andreas melihat secara jangka panjang, PGEO akan diuntungkan karena merupakan salah satu market share terbesar, second largest share capacity. Bahkan, konsensi-konsensi panas bumi lain yang masih belum tergarap sebagian masih dipegang oleh PGEO.

“Secara fundamental kita lihat PGEO ini balance sheet-nya juga kuat. Kita lihat juga earnings-nya itu stabil dan kuat. Mereka bisa menghasilkan yang namanya EBITDA margin itu 80%, angka tersebut bisa dibilang tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan lain,” ujar Andreas.

Sementara itu berdasarkan riset yang dilakukan, Sucor Sekuritas memberi nilai positif terhadap pertumbuhan stabil dan margin PGEO yang tinggi.

PGEO diperkirakan, berdasarkan riset tersebut, akan mengalami pertumbuhan kapasitas terpasang sebesar 14% CAGR dalam lima tahun mendatang, meningkatkan total kapasitas menjadi 1272 MW pada tahun 2027 (+89% dari angka saat ini).

"Angka kapasitas baru itu memungkinkan Perseroan untuk menghasilkan 11 milyar kWh/tahun, yang merupakan 9% pangsa pasar global," ungkapnya.

Lebih lanjut Sucor Sekuritas memperkirakan pendapatan (top line) Perseroan akan mencapai USD 806 juta pada 2027 atau bertambah 109% dari USD 386 juta pada 2022.

"Dengan didukung oleh pertumbuhan pendapatan (top line) dan ekspansi marjin, laba bersih Perseroan diperkirakan akan mencapai USD 205 juta pada tahun 2027 (+61% dari USD 127 juta pada tahun 2022)," kata Andreas merujuk pada hasil riset yang dilakukan lembaganya.

Lebih jauh Sucor Sekuritas melihat Perseroan bakal mendapatkan keuntungan dari penyesuaian tarif yang menguntungkan setiap tahun. Tarif uap disesuaikan dengan tarif tetap sebesar 2% per tahun, sementara tarif listrik disesuaikan dengan menggunakan pergerakan PPI AS dan CPl AS sebagai referensi. 

"Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mengalami kenaikan tarif sebesar 4-5% per tahun. Selain itu, sudah ada perjanjian take-or-pay yang mengharuskan pembeli untuk membeli jumlah minimum produksi."

Dengan fondasi tersebut, Sucor Sekuritas melihat PGEO memiliki strategi ekspansi yang sangat baik dan pertumbuhan yang stabil. Sucor Sekuritas juga merekomendasikan BUY dengan target price (TP) berbasis discounted cash flow (DCF) di level Rp1,650.

BACA JUGA : Prospek Saham EBT Melihat Kapitalisasi Pasar Emiten di Bursa 

LENGKET KE CHEVRON

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd. (Chevron) membentuk perusahaan patungan (joint ventures company/JVC) untuk pengemnangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Way Ratai, Lampung. 

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan perusahaan patungan yang diberi nama PT Cahaya Anagata Energy dalam bahasa sansekerta, kata dia, Anagata berarti masa depan yang mencerminkan komitmen berkelanjutan kedua belah pihak dalam mengembangkan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) sebagai energi masa depan.

“Semua ini berfokus dan sejalan dengan agenda pemerintah untuk mencapai net zero emission 2060,” ujar Julfi dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (7/12/2023). 

Saham PT Cahaya Anagata Energy dibagi, dengan 40% dimiliki oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dan sisanya, sebanyak 60%, dimiliki oleh Chevron. Fokus utama perusahaan patungan ini adalah melakukan eksplorasi panas bumi di WKP Way Ratai, Lampung, yang direncanakan akan dilaksanakan hingga tahun 2028.

PTH. Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), Said Reza Pahlevy mengatakan  pendirian PT Cahaya Anagata Energy merupakan bukti komitmen dalam membina kolaborasi dan kemitraan dalam industri energi baru dan terbarukan. 

BACA JUGA : Euforia Investor di Tengah Gairah Ekspansi Emiten EBT 


“Melalui usaha patungan ini, kami memanfaatkan pemahaman mendalam PGOE mengenai lanskap panas bumi dan pengalaman luas Chevron di industri ini untuk menjajaki peluang baru untuk diversifikasi dan transisi energi,” jelasnya. 

Penandatanganan akta pendirian PT Cahaya Anagata Energy berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta, pada Rabu (6/12/2023). Perwakilan Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd., Siddharth Jain, dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi, turut menandatangani akta tersebut. Acara tersebut disaksikan oleh Wahyu Budiarto, Country Manager Chevron Indonesia, dan Said Reza Pahlevy, Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (PNRE).

Julfi Hadi menyatakan bahwa WKP Way Ratai memiliki posisi strategis dan merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Way Ratai diakui memiliki peran penting sebagai Hub di Sumatera, yang akan meningkatkan nilai dari panas bumi dengan pengembangan produk sekunder, khususnya green hydrogen

"Kami optimistis kerja sama ini menjadi langkah maju yang positif," ujar Julfi Hadi.

Sebelumnya, PGEO dan Chevron, yang tergabung dalam satu konsorsium, telah diumumkan sebagai pemenang lelang WKP Way Ratai oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Juni tahun ini. Langkah ini menandai komitmen kuat kedua perusahaan dalam mendukung pembangunan sektor energi baru dan terbarukan di Indonesia.(Artha Adventy, Rinaldi Azka)

_____________________________


Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnisindonesia.id tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.