Bisnis, JAKARTA — Peran energi fosil Indonesia baik minyak maupun gas bumi diyakini masih tetap tinggi meskipun desakan transisi energi bersih yang lebih ramah lingkungan terus digaungkan. Hingga puluhan tahun mendatang, peran migas bahkan sangat vital dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
Itu sebabnya, pemerintah dituntut untuk lebih serius lagi meningkatkan daya saing investasi di dalam negeri. Apalagi, kontribusi industri migas terbukti berdampak langsung terhadap perekonomian Indonesia terutama di tengah lonjakan harga minyak dunia telah memberikan keuntungan kepada negara, baik dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) maupun pajak pendapatan.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga mempunyai target besar lifting minyak bumi menjadi 1 barel per hari (bop) dan lifting gas menjadi 12 miliar standar kaki kubik per hari (Bcfd) pada 2030.