Bisnis, JAKARTA — Kinerja indeks sektor properti dan real estate belum lepas dari jerat pelemahan sepanjang tahun ini, apalagi di tengah ancaman kenaikan suku bunga yang berpotensi makin mengerek biaya KPR. Namun, sejumlah analis masih menjagokan saham sektor ini.
Jika menengok data Bursa Efek Indonesia, indeks IDX Sector Properties & Real Estate masih terkoreksi 9,96 persen year-to-date (YtD) hingga akhir pekan ini, Jumat (5/8). Kinerja indeks ini hanya lebih baik dibanding IDX Sextor Technology yang turun 10,23 persen YtD.
Kinerja indeks ini jelas jauh tertinggal dibanding IHSG yang sudah kembali ke level 7.000-an dan mencetak return 7,65 persen YtD. Pelaku pasar sepertinya belum kunjung menaruh minat pada sektor ini, meski ekonomi Indonesia terlihat tengah melaju.
Biasanya, ketika Indonesia sedang menikmati booming harga komoditas, kinerja sektor properti pun turut terdongkrak. Hal ini karena ada perputaran uang yang lebih besar di masyarakat, sehingga kemampuan untuk membeli barang bernilai tinggi seperti hunian pun meningkat.